Lini pertahanan Semen Padang menjadi lini paling rawan. Sejak laga kedua melawan Persija, pasukan berjuluk Tim Kabau Sirah ini selalu bermasalah dengan lini belakang.
Hal ini berpotensi kembali terjadi saat mereka menjamu Persela Lamongan, Sabtu, 28 Mei 2016, di Stadion Agus Salim Padang.
Giliran Handy Ramdan yang harus absen akibat hukuman dua kartu kuning yang berujung kartu merah saat melawan Bali United, hari Minggu lalu di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar Bali.
Sebelumnya, pemain bernomor punggung empat itu juga sudah mengantongi dua kartu kuning.
Alhasil mantan pemain Timnas Piala AFF 2012 itu, harus rela jadi penonton dan menyaksikan rekan-rekannya berjibaku dengan tim berjuluk Joko Tingkir tersebut.
Posisi Handy kemungkinan akan diisi Agung Prasetyo atau Novrianto.
Pelatih Nilmaizar mengaku kalau lini pertahanan timnya selalu menjadi langganan kartu.
Tetapi, jebolan Diklat Sepak Bola Padang itu tak menyalahkan personel.
Menurut ayah dua anak ini, posisi lini belakang memang sangat rawan pelanggaran.
“Menurut saya bukan sebuah kebrutalan, apalagi bermain kasar. Lini pertahanan kadang harus dihadapkan kepada dua pilihan," ujarnya.
"Para pemain dapat menghentikan lawan sebelum memasuki kotak penalti atau membiarkan gawangnya terancam lawan. Jadi, siapapun pemain belakang dalam sebuah tim memang sangat dekat dengan pelanggaran,” jelasnya.
Pemain belakang Semen Padang pertama yang harus absen akibat hukuman akumulasi kartu kuning adalah Novan Satya Sasongko yang absen saat menjamu Persipura.
Ketika Novan dapat turun lagi, giliran Cassio de Jesus yang absen saat melawan Bali United.
Setelah Cassio bebas, kini Handy Ramdan yang bakal absen dalam laga kadang ketiga Semen Padang melawan Persela Lamongan.
Meski demikian, Nil tetap optimis untuk mengambil poin penuh melawan klub dari Jawa Timur itu.
“Ya, inilah risiko yang tak bisa diprediksi sebelumnya. Tetapi, sekali lagi, saya tak menyalahkan pemain, meski saya terus menerus mengingatkan untuk lebih hati-hati dalam setiap pertandingan untuk terhindar dari hukuman kartu,” tambah Nil.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar