Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia, Rexy Mainaky, mengaku Indonesia bakal menjadi juara seandainya melawan Malaysia di babak final.
"Kami sempat melakukan hitung-hitungan. Seandainya lawan kami di final Malaysia, persentase kami untuk menang lebih besar," ucap Rexy saat ditemui JUARA di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (23/5/2016).
"Mungkin melawan Lee Chong Wei, tunggal pertama kami kalah. Namun, kami bisa mengambil poin di ganda pertama, tunggal pertama, dan ganda kedua," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI itu.
Indonesia harus berjumpa Denmark pada babak final Piala Thomas setelah Hans-Kristian Vittinghus dkk sukses mengalahkan Malaysia pada babak semifinal 3-2.
Pada babak final, Indonesia harus mengakui keunggulan Denmark, 2-3. Dua poin Indonesia di dapat dari sektor ganda, yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.
Baca Juga:
- Tanpa Persetujuan 2 Legenda, Mourinho Mustahil Latih Man United
- Borong 18 Gol, Penyerang Klub Ekuador Bawa Tim Menang 44-1!
- Rashford Dipandang Selevel dengan Neymar
Sementara tiga tunggal Indonesia, Tommy Sugiarto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa kalah dua gim langsung dari lawan masing-masing.
"Kekuatan ganda kami memang di atas Denmark. Namun, untuk tunggal para pemain mereka merata, dan memang lebih berpengalaman dari para pemain muda kami," ujar pria yang membantu Indonesia meraih empat Piala Thomas ketika masih aktif menjadi pemain itu.
Meski demikian, Rexy tetap memuji usaha para pemainnya.
"Mereka telah memberikan yang terbaik, kami tetap bersyukur dengan pencapaian anak-anak. Terima kasih atas doa dan dukungan dari masyarakat kepada kami," kata pria yang berpasangan dengan Ricky Soebagjda saat menjadi pemain.
Rexy pernah menjadi pelatih Malaysia pada periode 2005-2012. Pria kelahiran Ternate itu sukses mengangkat ganda Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong meraih medali emas Asian Games 2006.
Rexy juga membawa Malaysia menjadi semifinalis Piala Thomas 2008 dan 2010.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar