SLEMAN, JUARA.net – Duka mendalam dirasakan suporter dan tim PSS Sleman. Keributan antarsuporter telah menelan korban jiwa. Stanislaus Gandhang Deswara adalah suporter PSS, yang tewas akibat rusuh dengan Brajamusti, suporter tim tetangga mereka, PSIM Yogyakarta yangt baru pulang dari Semarang, Minggu (22/5/2016).
Untuk menghormati dan mengenang Gandhang, sapaannya, disediakan meja doa yang ditempatan di salah sudut lapangan saat PSS bertanding menghadapi Persiba Bantul.
Kedua klub bersua dalam derbi Mataram yang istimewa pada Indonesia Soccer Championship (ISC) B di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (23/5/2016).
Sebelum turun ke lapangan, para pemain PSS berdoa lebih dulu. Mereka mengenang suporter dan berharap tidak ada lagi suporter yang meninggal sia-sia.
Baca juga:
- Gonzales 'Gila,' Rusuk Patah Hanya Butuh 22 Hari untuk Pulih
- Manajemen Tanggung Biaya Pengobatan Ultras Gresik
- Menangi Derbi Istimewa, PSS Sleman ke Puncak Grup 5
Selanjutnya kedua tim mengheningkan cipta untuk mengenang Gandhang. Suporter pun membentangkan spanduk untuk mengenang pria asal Wonogiri ini.
“Semua berharap ini menjadi yang terakhir kalinya. Semua pihak bisa menahan diri, saling menghormati, dan menjaga tali silaturahmi antarsuporter,” ungkap Lilik Yulianto, mantan Ketua Umum Slemania, salah satu suporter PSS.
Derbi ini dimenangkan PSS dengan skor 2-1. Semua gol PSS diborong striker Tri Handoko yang kian moncer. Kini, dirinya sudah mengoleksi empat gol.
Tambahan tripoin ini membawa PSS ke puncak klasemen Grup 5. Sementara itu, Persiba terpuruk di dasar klasemen.
Namun pelatih Persiba Sajuri Syahid mengungkapkan penampilan tim di laga tandang sudah membaik. Sebelumnya, Persiba pernah kalah 2-6 dari PS Mojokerto Putra.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4906263266001&preload=none[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar