PS TNI memberikan klarifikasi terkait kericuhan yang melibatkan suporter mereka dengan fans Persegres Gresik United pada pertandingan lanjutan Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016 di Stadion Tri Dharma, Gresik, Minggu (22/6/2016).
Insiden bentrokan antara kedua suporter terjadi saat laga baru berjalan dua menit. Kericuhan bermula saat seorang oknum Ultras berniat mencopot spanduk dukungan PS TNI yang dipasang di sektor lima. Wilayah itu merupakan area ultras untuk yel-yel, koreo, dan memasang spanduk dukungan.
PS TNI menilai kejadian tersebut dipicu aksi provokasi dari suporter tuan rumah, sebagaimana yang tertuang dalam poin ke-5 di dalam rilis yang dikirimkan Djoko Purwoko kepada JUARA, Senin (23/5/2016).
Berikut pernyataan sikap PS TNI terkait kericuhan di Stadion Tri Darma.
- Kami mewakili suporter PS TNI memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada suporter Persegres GU atas insiden kemarin di Stadion Petrokimia Gresik.
- Tindakan yang kami lakukan selaku perwakilan manajemen klub adalah memberikan edukasi kepada suporter PS TNI agar tidak terjadi hal yang sama di kemudian hari.
- Adapun sebab akibat kejadian kemarin kronologisnya adalah karena dipicu aksi provokasi oknum suporter Persegres GU yang bernyanyi dan meneriakkan yel yel rasial seperti "PS TNI J****k, Aparat K*****t" (sesuai regulasi Bab XI DISIPLIN Pasal 55 tim tuan rumah dapat dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin karena meneriakkan yel-yel yang berbau rasial dan penghinaan terhadap tim tamu, serta spanduk rasial bertuliskan "Stop arogansi cops" dan pelemparan batu dari salah satu oknum suporter Persegres GU yang berada di pinggir lapangan dan mengenai salah satu suporter PS TNI, sehingga kejadian tersebut memicu oknum suporter PS TNI turun ke lapangan.
- Peringatan agar sektor 5 Stadion Petrokimia harus steril dan harus ada barikade jarak antarsuporter sudah disampaikan oleh Kabag Ops Polres Gresik dan di sepakati oleh perwakilan suporter serta Panpel Gresik pada saat Rakor di Polres Gresik hari Jumat (Bab IX Tiket dan Akreditasi pasal 51 ayat 5 yaitu klub tuan rumah Wajib menyiapkan saleable capacity untuk suporter klub tamu di tempat yang terpisah dan aman tanpa diskriminasi berdasarkan agama, ras, gender, atau kebangsaan). Namun, oknum suporter Gresik tetap memaksa ingin menempati Sektor 5 yang sudah menjadi kesepakatan bersama untuk dikosongkan
- Kami dari manajemen PS TNI menyerahkan sepenuhnya kepada Komdis PT. GTS terkait insiden kemarin, karena dihadiri oleh Match Commissioner dari PT. GTS yang menyaksikan langsung di lapangan sesuai Bab XI DISIPLIN pasal 57 tentang Tindak Kekerasan dan Indispliner Tim Tuan Rumah. Kami mengharapkan Komdis bisa adil dalam menyikapi insiden kemarin sesuai regulasi dan kode disiplin PT. GTS.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara |
Komentar