Sepak bola Indonesia ternyata masih identik dengan kericuhan. Yang teranyar kericuhan terjadi pada pertandingan Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016 antara Persegres Gresik United melawan PS TNI di Stadion Tri Dharma, Gresik, Minggu (22/6/2016).
Baca Juga:
- Lionel Messi Lampaui Prestasi Pele
- Tak Ikut Copa America dan Olimpiade, Paulo Dybala Angkat Bicara
- Dua Assist Brilian Messi Antarkan Barcelona Juara Copa del Rey
Insiden bentrok antara kedua suporter terjadi saat laga baru berjalan 2 menit. Kericuhan bermula saat seorang oknum Ultras berniat mencopot spanduk dukungan PS TNI yang dipasang di sektor lima yang merupakan area ultras untuk yel-yel, koreo, dan memasang spanduk dukungan.
Tak lama kemudian, terjadilah bentrok antara kedua suporter. Akibat dari bentrok tersebut, sedikitnya 51 suporter Ultras dilarikan ke rumah sakit. Sebanyak 29 orang di rawat di RS Petrokimian dan 22 orang dirawat dari RS Ibnu Sina Gresik.
"Kejadian ini harus menjadi evaluasi serius dari pemerintah, PT GTS, maupun PSSI. Sebab hal demikian tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di kota-kota lain," kata Ketua Ultras Gresik, Muharom, di Facebook Persegres.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengaku menyesal dan mengutuk keras kericuhan yang terjadi di Stadion Tri Dharma.
Saya menyesal dan mengutuk keras rusuh suporter di Gresik, operator dan aparat hukum wajib tindak tegas semua yg melanggar, jgn pilih kasih.
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) May 22, 2016
Editor | : | |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar