Sevilla CF harus mengakui keunggulan FC Barcelona dalam final Copa del Rey di Stadion Vicente Calderon, Madrid, Minggu (22/5/2016). Walau kalah 0-2, kubu Sevilla merasa mereka punya sesuatu yang dibanggakan.
Seluruh gol yang diderita Sevilla muncul pada babak tambahan waktu, yakni oleh Jordi Alba (menit ke-97) dan Neymar (120+1').
Sepasang gol pemain Barcelona itu terjadi ketika kedua tim kehilangan anggotanya akibat kartu merah. Barca lebih dulu ditinggal Javier Mascherano pada babak I (36').
Sevilla lebih rugi karena pengusiran untuk Ever Banega (90') dan Daniel Carrico (120'). Pelatih Sevilla, Unai Emery, yakin situasi bisa berbeda andai anggota timnya utuh.
"Kami superior ketika situasi masih 11 lawan 11. Tim kami sangat segar pada babak pertama, tapi mengambil risiko di babak kedua," ucap Emery seperti dilansir SPORT.es.
Baca Juga:
- Beli Miralem Pjanic, Juventus Bisa Bunuh Dua Burung Sekali Lempar
- 6 Perayaan Gelar Juara Terunik dalam Sepak Bola
- Anjing Gelandang Real Madrid Bernama Messi
Perkataan sang pelatih senada dengan reaksi kapten tim, Coke.
"Dalam kondisi 11 lawan 11, Barcelona tidak lebih baik. Hanya, kami kurang tenang ketika dalam keadaan superior," kata bek sayap bernama lengkap Jorge Andujar Moreno itu kepada Marca.
Rasa keunggulan yang dipaparkan Emery dan Coke memiliki dasar. Berdasar statistik Whoscored, Sevilla justru mencatat angka penguasaan bola lebih tinggi dibandingkan Barca, yakni 53 persen.
Akan tetapi, Lionel Messi cs mampu membahayakan lawan lebih sering. Dari 17 upaya total Barca, sebanyak 10 di antaranya tepat sasaran dan 2 shots menelurkan gol. Sevilla hanya melepas 2 tembakan akurat dari 14 percobaan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca, Whoscored, Sport.es |
Komentar