Jerome Boateng meyakini dirinya tetap menjadi andalan lini belakang Bayern Muenchen. Meskipun, klub berjulukan Die Roten akan diperkuat Mats Hummels.
Klaim tersebut dilontarkan Boateng menjelang final DFB Pokal antara Bayern dan Borussia Dortmund di Olympiastadion, Sabtu (21/5/2016).
Partai tersebut menjadi kesempatan terakhir Hummels membela Dortmund. Terhitung 1 Juli 2016, pemain belakang berusia 27 tahun itu berstatus sebagai anggota Bayern.
Boateng menyambut kedatangan Hummels bukan dengan salam hangat, melainkan peringatan terkait persaingan di lini pertahanan Bayern.
"Tidak ada perubahan besar meski Hummels menjadi rekan baru saya di posisi bek tengah. Saya melihat diri sebagai pemimpin di pertahanan, tidak peduli siapa duetnya," kata Boateng.
2- Future teammates @JB17Official (@FCBayernEN) and @matshummels (@BVB) fight for the @DFB_Pokal.Champions. #FCBBVB pic.twitter.com/w4V4RitWsl
— OptaFranz (@OptaFranz) May 20, 2016
Boateng patut bersikap optimistis menilik rekam jejaknya bersama Bayern. Posisi dia tidak tergantikan meski Bayern merekrut Medhi Benatia pada musim panas 2014.
Cerita berbeda justru dialami Boateng bersama Manchester City, di mana dirinya dicap gagal. Dia pun merasakan ada peningkatan atribut secara signifikan sejak hengkang dari klub berjulukan The Citizens.
"Saya bersikap lebih saar dalam situasi lawan satu. Selain itu, saya berusaha bermain cerdas, memiliki antisipasi lebih baik, dan meningkatkan kualitas operan," ucap Boateng.
Boateng memang cukup intens melepaskan operan, yaitu rata-rata 68,4 pada Bundesliga 2015-2016. Untuk aspek ini, dia masih kalah dari Hummels, yang mendistribusikan bola 78,9 kali per laga.
The #DFBCup final in Berlin's Olympiastadion is just 24 hours away! #FCBBVB #packmashttps://t.co/7vA07tWcQW
— FC Bayern English (@FCBayernEN) May 20, 2016
Editor | : | |
Sumber | : | Bild |
Komentar