Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Piala AFF 2016 Harus Sosok Lokal?

By Sabtu, 21 Mei 2016 | 13:26 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo, menyaksikan latihan tim asuhannya di di komplek Pelita Jaya, Sawangan, Depok, Jumat (7/3/2016).
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo, menyaksikan latihan tim asuhannya di di komplek Pelita Jaya, Sawangan, Depok, Jumat (7/3/2016).

Pergelaran Piala AFF di Myanmar-Filipina, 19 November-17 Desember 2016, menjadi ajang internasional pertama yang akan diikuti Indonesia setelah lepas dari sanksi FIFA.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Ovan Setiawan

Langkah pertama yang menjadi fokus PSSI untuk mempersiapkan tim di ajang dua tahunan itu adalah memilih pelatih.

“Bisa dari luar atau dalam negeri. Tapi, melihat waktu yang pendek, mungkin dari lokal saja,” kata Azwan Karim, Sekjen PSSI. Beberapa pelatih senior di Indonesia setuju andaikan timnas Piala AFF diarsiteki sosok lokal.

“Pelatih lokal saja. Mereka sudah mengenal karakter pemain. Selain itu, waktu persiapan sangat mepet,” kata Mundari Karya, pelatih Barito Putera.

Hal senada diutarakan oleh Subangkit, pelatih Mitra Kukar. “Sekarang kondisinya bisa dibilang tidak normal karena baru lepas dari sanksi. Saya pikir lebih baik pelatih lokal yang sudah memahami kondisi pemain,” tuturnya.


Pelatih Mitra Kukar, Subangkit.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA)

Andaikan telah memilih pelatih, masalah baru yang kemungkinan bakal muncul adalah terkait pelatnas.

Saat ini sedang berlangsung Torabika Championship (TSC) hingga 18 Desember dengan jadwal yang padat. Klub-klub tentu enggan melepas pemain ke pelatnas.

[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4900317848001&preload=none[/video]

Baca Juga:

“Kami justru bangga jika ada pemain yang dipanggil timnas nantinya. Hanya, selama jadwalnya tidak bentrok,” kata Subangkit.

Sebagian pelatih menilai mungkin sudah saatnya Indonesia mengadopsi pelatnas singkat seperti di Eropa, hanya hitungan hari. Di Indonesia pada umumnya pelatnas berlangsung 1-3 pekan.

"Idealnya saat ada agenda timnas, kompetisi harus break seperti yang dilakukan di internasional," tutur Milomir Seslija, pelatih Arema.

Namun, para pelatih tampaknya tak perlu risau. PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai pengelola TSC menjamin akan memfasilitasi timnas, termasuk merevisi jadwal.

“Yang jelas untuk kebutuhan timnas akan kami akomodasi. Akan kami sediakan ruang untuk timnas,” kata Ratu Tisha, Direktur Kompetisi PT GTS.

[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4902662181001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.667


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X