TENGGARONG, JUARA.net – Mitra Mania atau Mitman, suporter setia Mitra Kukar memastikan memberlakukan aturan ketat sebelum Aremania memasuki Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (20/5/2016) malam. Mitman berbesar hati dengan aturan ketat ke Aremania.
Mitra Mania atau Mitman dengan tegas melarang Aremania, fans Arema, untuk membawa bass drum dan bendera berukuran besar. Semua aturan ketat itu berlaku saat Mitra Kukar menjamu Arema.
Hal tersebut dilakukan karena Aremania dinilai melanggar perjanjian pada dua pertemuan sebelumnya. Aremania melanggar perjanjian untuk tak menyanyikan lagu-lagu bernada rasisme dan menghina.
Aremania melanggar kesepakatan saat kedua tim bertemu di Piala Jenderal Sudirman dan Piala Gubernur Kaltim.
”Ini sebagai bentuk hukuman bagi Aremania agar tidak lagi menyanyikan lagu-lagu yang bernada rasis."
Tokoh Mitman, Suparno.
”Kami terpaksa memberlakukan aturan tersebut, karena sudah dua kali Aremania melanggar perjanjian yang sudah disepakati,” kata tokoh Mitman, Suparno.
Dengan tidak diperbolehkan membawa bass drum maupun bendera yang berukuran besar, diharapkan hal tersebut bisa membuat Aremania jera. Mitmen juga ingin menghilangkan nyanyian rasis di stadion.
”Ini sebagai bentuk hukuman bagi Aremania agar tidak lagi menyanyikan lagu-lagu yang bernada rasis,” tuturnya.
Baca juga:
- Daftar Pemain Persib untuk Tur ke Balikpapan
- Luciano Leandro, Korban Pertama Sengitnya TSC
- Daftar Pemain Persija untuk Tur ke Serui
Aturan tegas tersebut terpaksa diberlakukan oleh Mitman lantaran mereka ingin memproteksi generasi muda yang rata-rata berusia sekolah. Mereka ingin anak-anak itu tidak terpengaruh dengan ’kelakuan’ Aremania.
”Aremania itu suporter besar, mereka bisa mudah diterima dimana-mana. Tetapi di sini, kami ingin melindungi generasi muda Mitman dari lagu-lagu rasisme. Intinya, kami menerima Aremania tetapi tidak dengan lagu-lagu rasisnya,” tegas Suparno.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar