Liverpool FC harus mengakui keunggulan Sevilla dengan skor 1-3 pada laga final Liga Europa di Stadion St Jacob Park, Basel, Swiss, Rabu (18/5/2016). Manajer The Reds, Juergen Klopp, mengaku bertanggung jawab penuh atas kegagalan tersebut.
Liverpool berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Daniel Sturridge pada menit ke-35. Namun, Sevilla mampu membalas tiga kali melalui Kevin Gameiro pada menit ke-46 dan dua gol Jorge Andujar Moreno alias Coke (64' dan 70').
Pertandingan ini juga diwarnai oleh dianulirnya gol Liverpool yang dicetak Dejan Lovren. Selain itu, ada juga friksi setelah wasit Jonas Erikkson mengesahkan gol kedua Coke yang telah dianggap off-side oleh asisten wasit.
Meski sempat menimbulkan perdebatan hingga membuat sejumlah pemain Liverpool hingga Klopp melakukan protes, tetapi hal tersebut tidak dijadikan alasan oleh kubu The Reds setelah laga berakhir.
Semua ini dikarenakan para pemain Liverpool benar-benar tidak berkembang pada babak kedua. Klopp pun memilih untuk tidak menjadikan orang lain sebagai kambing hitam. Manajer berusia 48 tahun itu mengambil penuh tanggung jawab dari apa yang para pemainnya tampilkan.
Baca Juga:
- Buffon Tunjuk Tiga Negara Favorit di Piala Eropa 2016
- Aston Villa Dibeli Miliarder China, Targetkan Promosi Musim Depan
- Umuh Muchtar Ungkap Proses Persib Mengontrak Sergio van Dijk
"Saya bertanggung jawab atas kinerja tim. Sekarang, tugas saya adalah untuk tidak membiarkan para pemain terlalu banyak merasakan tekanan," kata Klopp kepada BBC.
"Tidak ada kritik yang perlu disampaikan dan saya telah berbicara kepada para pemain. Tak seorang pun di stadion percaya. Saya pikir kami bisa mengubahnya, tetapi semua yang dilakukan tidak cukup," ucapnya.
Kekalahan ini juga membuat Liverpool dipastikan gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Bahkan, The Reds akan benar-benar absen di kompetisi level Eropa setelah hanya finis di posisi ke-8 Premier League dan gagal menang di final Piala Liga Inggris.
Meski demikian, Klopp tidak terlalu kecewa dengan hal tersebut. Bahkan, manajer asal Jerman itu ingin menjadikan hal tersebut sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BBC |
Komentar