Jonatan Christie mengemban tugasnya dengan sangat baik ketika mendapat kepercayaan sebagai tunggal pertama pada laga pamungkas penyisihan Grup B Piala Thomas di Kunshan Sports Centre, Rabu (18/5/2016). Melawan tunggal pertama India, Ajay Jayaram, Jonatan menang straight game 21-14, 21-12.
Laporan langsung Aloysius Gonsaga Angi Ebo dari Kunshan, China
Ini membuat Indonesia unggul 1-0 dan memastikan diri menjadi juara grup, karena pada pertandingan lain Thailand kehilangan poin pertama lantaran Tanongsak Saensomboonsuk kalah 12-21, 11-21 dari pemain Hong Kong, Ng Ka Long Angus. Bahkan kekalahan itu membuat Thailand terancam gagal ke perempat final, karena Hong Kong pun memiliki kans menjadi pendamping Indonesia.
Kemenangan Jonatan dalam laga berdurasi 37 menit ini diwarnai tiga kali senar putus. Pada gim pembuka, Jonatan sempat mengganti raket dan hal serupa terjadi lagi pada gim kedua. Bahkan, ketika skor 7-7 (gim kedua), senar raket Jonatan sudah putus tetapi karena masih play-on dia terus melanjutkannya sehingga ketika melakukan smash bola membentur net.
"Dalam pertandingan tadi senar raket putus tiga kali dan total selama di sini sudah tujuh kali putus," ujar Jonatan di mixed zone usai pertandingan. "Pada gim pertama satu kali putus, kemudian dua kali saat gim kedua. Malah mungkin ada raket yang patah saat saya memaksakan untuk melanjutkan pertandingan."
Baca Juga:
- Profil Finalis, Liverpool Kembalikan Magi Penaklukkan Eropa
- Craig Christian: Chris John seperti 'Tuhan' di Dunia Tinju
- Zidane Minta Pemain Real Madrid Lupakan Sepak Bola
Jonatan juga mengakui memanfaatkan situasi lawan yang permainannya sedang menurun. Karena itu, sejak awal pertandingan pemain peringkat ke-19 dunia ini terus melancarkan serangan.
"Ajay pemain yang bagus, tetapi saya lihat akhir-akhir ini permainannya menurun. Bahkan selama dua kali main dalam pertandingan sebelumnya dia selalu kalah," ungkap Jonatan, yang merasa lebih menikmati pertandingan ketika diturunkan sebagai tunggal pertama.
Ada alasan mengapa Jonatan mengungkapkan perasaannya tersebut. Sebab, dia tidak memikul beban yang lebih berat jika tampil sebagai tunggal kedua, yang kadang-kadang harus menjadi pemain penentu jika sudah unggul 2-0 atau sedang tertinggal.
"Sebenarnya, bermain sebagai tunggal kedua pun tidak masalah. Tetapi kalau sebagai tunggal pertama, tidak ada perasaan tegang karena teman-teman belum bermain. Jadi, sebenarnya tekanan itu lebih besar kalau bermain sebagai tunggal kedua," ujar Jonatan, yang termasuk pujaan penonton di Kunshan Sports Centre.
Mengenai kondisi kesehatannya, Jonatan mengaku masih belum nyaman dengan rasa gatal yang ada di tenggorokannya sejak kemarin. Ini membuat dia terkadang batuk saat berlangsungnya pertandingan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar