Tim Piala Uber Indonesia nyaris meraih kemenangan atas Thailand pada pertandingan terakhir penyisihan Grup C di Kunshan Sports Centre, Selasa (17/5/2016). Sayang, kemenangan yang sudah ada di depan mata itu lenyap lantaran satu nomor ganda gagal menyumbang poin.
Laporan langsung Aloysius Gonsaga Angi Ebo dari Kunshan, China
Laga melawan Thailand ini tak menentukan lagi nasib Indonesia, yang sudah pasti lolos ke perempat final. Meskipun demikian, kemenangan tetap menjadi incaran agar Indonesia bisa menjadi juara grup sehingga terhindar dari tim-tim tangguh saat pengundian babak delapan besar yang akan dilakukan pada Rabu (18/5).
Nah, untuk mewujudkan asa itu, Indonesia sudah memasang target meraih dua poin dari nomor ganda dan mencuri satu nomor tunggal. Tetapi prediksi itu meleset karena ganda kedua, Anggia Shitta/Tiara Rosalia Nuraidah, kalah 21-14, 17-21, 22-24 dari pasangan Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Padahal, jika Anggia/Tiara menang maka Indonesia bisa menjadi juara grup karena pemain debutan Piala Uber, Gregoria Mariska, bisa membuat kejutan dengan mengalahkan Nitchaon Jindapol 13-21, 21-14, 22-20 pada partai kelima.
Inilah yang disesalkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Rexy Mainaky, karena Anggia/Tiara membuang kemenangan yang sudah ada di depan mata. Padahal, Anggia/Tiara seharusnya bisa menyelesaikan pertandingan dengan straight game karena permainan mereka sangat meyakinkan pada gim pertama. Kemudian pada gim ketiga, Anggia/Tiara juga sudah meraih dua match point tetapi tidak bisa diselesaikan sehingga pasangan Thailand yang menjadi pemenang.
"Harapannya ganda kedua menang dan memang kemenangan itu sudah ada di tangan. Sorotannya khusus kepada Anggia supaya jangan terlalu bermain ketika sudah menguasai permainan. Pada pertandingan ini dia lebih terpengaruh penonton, bagaimana menghibur penonton daripada memikirkan kemenangan dan itu sudah disadari oleh pelatihnya," ujar Rexy.
"Padahal kita berharap dua ganda menjadi milik kita karena memang unggul, sehingga hanya perlu curi dari satu nomor tunggal. Ternyata nomor tunggal kita bisa mencuri kemenangan itu tetapi justru nomor ganda yang kalah dan kekalahan itu karena pemain kita sendiri yang melakukannya, khususnya Anggia. Padahal, lawan sangat takut dengan smash-smash yang dilakukan Anggia, terutama arahnya yang berpindah-pindah. Tetapi dia malah ingin bermain indah. Itulah kesalahan pemain kita," ungap Rexy.
"Sementara itu Mariska justru bermain sangat bagus. Meskipun ini penampilan pertamanya pada putaran final Piala Uber tetapi dia bisa menang, apalagi lawannya adalah Jindapol yang merupakan pemain berpengalaman. Ini tentu saja sangat baik bagi kita untuk pertandingan berikutnya."
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar