Tunggal putri pertama Indonesia, Maria Febe Kusumastuti, gagal menyumbang poin bagi Indonesia pada pertandingan terakhir penyisihan Grup C Piala Uber di Kunshan Sports Centre, Selasa (17/5/2016). Ia mengakui perkembangan lawan yang pesat.
Laporan langsung Aloysius Gonsaga Angi Ebo dari Kunshan, China
Maria Febe harus mengakui keunggulan pemain nomor dua dunia yang merupakan tunggal putri andalan Thailand, Ratchanok Intanon, yang menang dua gim 21-14, 21-14.
Menurut Maria Febe, permainan Ratchanok meningkat pesat. Kecepatan dan kekuatannya kian berkembang, dibandingkan dengan saat keduanya bertemu terakhir kali pada Jerman Terbuka bulan Oktober 2015.
"Kekuatan dan kecepatannya sudah jauh meningkat dibandingkan pada pertemuan terakhir kami di Swiss. Harus saya akui, kecepatan dan kekuatannya itu satu level di atas saya," ujar Maria Febe usai pertandingan.
Lantaran itu, Maria Febe mendapat instruksi dari pelatih agar selalu memukul bola melewati pemain yang pernah berguru kepada Susy Susanti tersebut. Sebab, jika bola selalu didorong jauh ke belakang, Ratchanok kesulitan melepaskan smes.
"Tetapi, dia juga memiliki variasi pukulan yang bagus sehingga sulit mengendalikan permainan. Saya terpaksa hanya melayani permainan dia dan berusaha mengejar ke manapun bola pemberiannya," ucap Maria Febe.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar