Kasus kematian seorang anggota Jakmania dirasakan betul oleh pemain dan jajaran pelatih Persija Jakarta. Buktinya adalah pita hitam yang tersemat di lengan setiap anggota tim berjulukan Macan Kemayoran itu.
Pita yang ditujukan sebagai lambang empati tersebut dikenakan pelatih Persija, Paulo Camargo, dan anak-anak asuhnya saat tim asal ibu kota tersebut menjalani sesi latihan di Lapangan Villa 200, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (16/5/2016).
Para pemain pun mengungkapkan kesedihannya saat ditanya soal tewasnya salah seorang suporter Persija, Muhammad Fahreza (16).
"Keluarga besar Persija turut berduka cita atas meninggalnya Fahreza. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," kata bek kiri Persija, Andika Rama.
Selain Andika, gelandang Rezaldi Hehanusa juga menyuarakan belasungkawanya. Pemain keturunan Ambon itu menegaskan kejadian ini tidak boleh terulang lagi.
"Semoga amal Fahreza diterima di sisiNya. Kasus ini harus menjadi yang terakhir, jangan ada lagi kejadian-kejadian serupa," ucap Rezaldi.
Hal serupa juga disampaikan oleh bek Persija, Gunawan Dwi Cahyo. Pemain berusia 27 tahun itu turut berduka atas meninggalnya salah satu anggota The Jak tersebut.
"Pasti saya ikut bersedih dengan meninggalnya Reza, fans kami. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi," tutur gunawan.
Kematian anggota Jakmania, Muhammad Fahreza, diduga menjadi korban penganiayaan oknum petugas keamanan.
Kejadian tersebut bermula saat dia akan menyaksikan tim kesayangannya Persija kontra Persela Lamongan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (13/5/2016) malam.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara |
Komentar