Suhu udara di Khunsan, China, cukup sejuk saat saya menjejakkan kaki di hotel tempat penginapanku di wilayah Middle Qianjin Road pada Sabtu (14/5/2016) malam sekitar pukul 19.20 waktu setempat atau 20.20 WIB, karena ada pada kisaran 25 derajat celcius. Ini tak jauh berbeda dengan ketika saya mendarat di bandara Hongqiao, Shanghai, sekitar dua jam sebelumnya.
Laporan langsung Aloysius Gonsaga Angi Ebo dari Kunshan, China
Karena itu, tak pernah terbayangkan jika cuacanya akan berubah drastis meskipun sudah mendengar kabar bahwa wilayah China pada umumnya cukup dingin. Dugaanku, andaikan terjadi perubahan suhu, mungkin hanya turun pada kisaran 20 derajat celcius, sehingga saya tak menggubris ramalan cuaca yang ada di layar telepon genggam.
Kejutan itu datang saat saya bangun pagi untuk mempersiapkan diri menuju Kunshan Sports Center, tempat berlangsungnya turnamen bulu tangkis beregu paling bergengsi di dunia, Piala Thomas dan Uber. Saat melangkahkan kaki ke luar pintu hotel, badan langsung menggigil diterpa embusan angin ditambah gerimis. Ternyata, suhu udara turun drastis mencapai 14 derajat celcius.
Rupanya bukan cuma saya yang menjadi korban ketidakpedulian terhadap ramalan cuaca. Sejumlah wartawan Indonesia serta Malaysia, bahkan peliput berita dari Beijing, yang merupakan ibu kota China, pun "tertipu" oleh cuaca pada hari sebelumnya yang memang panas.
"Dua hari lalu saat tiba di sini, cuacanya terbilang panas. Hari ini sangat dingin," ujar wartawan RRI (Radio Republik Indonesia), Agus Rasmin, saat kami berkumpul di Kunshan Sports Centre.
Komentar serupa dilontarkan wartawan asal Malaysia ketika tengah menikmati kopi panas di depan media centre. Dalam kondisi tubuh menggigil karena tidak mengenakan jaket, dia mengaku suhu udara berubah sangat ekstrem jika dibandingkan dengan saat mereka tiba pada Jumat (13/5).
Bahkan wartawan lepas asal Beijing yang dalam sebulan terakhir bertugas di Shanghai mengaku pekan lalu suhu di Kunshan mencapai 28 derajat celcius. "Hari Selasa minggu lalu cuaca di sini terasa cukup panas tetapi hari ini turun drastis menjadi sangat dingin," ujar wartawan berambut gondrong yang mengaku bernama Chen.
Padahal, dia sebenarnya sudah terbiasa dengan suhu udara di negaranya itu. "Di Shanghai pun bisa lebih dingin. Memang, cuaca di sini sulit diprediksi, sehingga harus rajin melihat ramalan cuaca," ungkapnya.
Piala Thomas dan Uber akan berlangsung selama sepekan dari 15 hingga 22 Mei. Berdasarkan ramalan untuk empat hari ke depan hinggg 19 Mei nanti, wilayah Kunshan akan berawan dengan suhu udara berkisar antara 15-26 derajat celcius. Sebuah peringatan agar selalu membawa jaket jika tak ingin menggigil kedinginan!
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar