Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Babak Kedua Jadi Masa Terlengah Barcelona

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 14 Mei 2016 | 21:17 WIB
Ekspresi dua pemain Barcelona, Luis Suarez (kiri) dan Lionel Messi, usai kalah 1-2 dari Real Madrid dalam lanjutan La Liga di Stadion Camp Nou, 2 April 2016
PAU BARRENA/AFP
Ekspresi dua pemain Barcelona, Luis Suarez (kiri) dan Lionel Messi, usai kalah 1-2 dari Real Madrid dalam lanjutan La Liga di Stadion Camp Nou, 2 April 2016

Pada partai pekan terakhir La Liga kontra Granada di Estadio Nuevo Los Carmenes, Sabtu (14/5/2016), FC Barcelona wajib meraih tiga poin demi meraih gelar juara La Liga 2015-2016.

Saat ini, Barcelona tengah menduduki puncak klasemen dengan raihan 88 poin. Posisi mereka masih berisiko karena Real Madrid menguntit di urutan kedua dengan selisih hanya satu poin.

Dengan demikian, kemenangan di kandang Granada menjadi harga mati bagi pasukan Luis Enrique. Mereka tentunya tak mau jika gelar La Liga jatuh ke tangan sang rival abadi.

Jika menilik rekor pertemuan dengan Granada, Barcelona dan pendukungnya mungkin tidak akan cemas. Sebab, dari sembilan pertemuan terakhir di La Liga, Barcelona menuai delapan kemenangan dan sekali kalah.

Catatan itu sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa kualitas Barcelona jauh di atas Granada. Selain itu, komposisi pemain juga bisa menggambarkan kesenjangan di antara kedua tim.

Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa dalam sepak bola segalanya bisa terjadi. Tak bisa dimungkiri bahwa klub non-unggulan terkadang mampu merepotkan tim besar.

Atas dasar itulah, jika tak ingin kehilangan gelar La Liga yang ke-24, Barcelona perlu mencermati beberapa kelemahan mereka pada musim ini.

Salah satu aspek negatif yang perlu diwaspadai Barcelona adalah menit rawan kebobolan. Berdasarkan statistik musim ini, Barcelona sering kebobolan pada babak kedua, atau lebih tepatnya antara menit ke-46 hingga 80.

Dalam rentang waktu tersebut, Barcelona tercatat kebobolan sebanyak 10 gol. Adapun pada 15 menit terakhir, Barcelona kemasukkan enam gol.

Bukti statistik di atas terlihat jelas saat Barcelona bertandang ke markas Villarreal pada 20 Maret 2016. Kala itu, El Barca sudah unggul 2-0 pada babak pertama.

Namun, gol Cedric Bakambu (menit ke-57), serta gol bunuh diri Jeremy Mathieu (63'), membuyarkan keperkasaan Barcelona. Akhirnya, laga pun berakhir imbang 2-2.


Para pemain Villarreal merayakan gol ke dua ke gawang Barcelona pada lanjutan La Liga di Stadion El Madrigal, 20 Maret 2016.( JOSE JORDAN/AFP)

Contoh kelemahan Barcelona itu juga terlihat dalam laga El Clasico di Stadion Camp Nou, 3 April 2016.

Pada pertandingan tersebut, Barcelona unggul lebih dulu lewat gol Gerard Pique (56'). Akan tetapi, Real Madrid mampu membalikkan keadaan melalui gol Karim Benzema (65') dan Cristiano Ronaldo (85').

Dalam empat partai terakhir La Liga, Barcelona memang menorehkan clean sheet, alias tidak kebobolan. Namun, jika lengah, bukan tidak mungkin jala gawang mereka akan kembali bergetar.

Terlebih, Granada juga sangat membutuhkan kemenangan untuk menghindari zona degradasi. Kini, mereka menempati posisi ke-16, atau terpaut satu poin dari Sporting Gijon di urutan ke-18.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X