Manajer Kompasiana, Pepih Nugraha, berbagi ilmu dan pengetahuan kepada peserta Workshop Jurnalistik dan Bulu Tangkis yang digelar oleh Tabloid BOLA di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, pada Sabtu (14/5).
Selain wartawan Tabloid BOLA, salah satu pembicara dalam acara yang bertajuk "Workshop Jurnalistik dan Statistik Bulu Tangkis", adalah pemimpin Kompasiana, Pepih Nugraha.
Pepih memulai kehidupan sebagai wartawan bersama Harian Kompas sejak 1990. Ia bergabung dengan Kompasiana sejak 28 Agustus 2008 dan kini terus berkarya bersama sekitar 300 ribu anggota yang tersebar dari berbagai penjuru dunia.
"Saya bermimpi melahirkan para jurnalis dan penulis kratif yang andal. Jadi, saya sangat senang berbagi pengetahuan dengan para peserta workshop yang digelar Tabloid BOLA," ujar Pepih, penggemar dan pengoleksi papan catur. "Apalagi saya bisa bertemu salah satu mantan atlet idola saya, Yuni Kartika."
Hampir selama 1,5 jam, Kang Pepih, demikian ia biasa disapa, menuturkan kepada para peserta workshop bagaimana cara memulai sebuah tulisan dan dampaknya. Lalu, dilanjutkan dengan tanya-jawab bersama wartawan BOLA, Aprelia Wulansari, dan Humas PBSI, Yuni Kartika.
"Enaknya penulis di blog itu adalah kebebasan dalam berkarya. Anda yang menulis, Anda pula yang mengedit," kata Pepih. "Karena blog itu lebih bersifat personal, kita bisa mengeluarkan isi hati dengan bebas."
Tentu saja dalam membuat sebuah sebuah karya tulis ada hal-hal yang menjadi acuan agar tulisan menarik dan berguna bagi banyak orang.
Pepih menegaskan aspek-aspek penting dalam sebuah tulisan di blog, termasuk cara penyampaian yang lebih naratif dan story telling.
"Walau bukan wartawan, Anda harus tetap menjaga news value dalam tulisan di blog. Jadi, pastikan Anda memiliki dua faktor penting saat memulai tulisan, yakni hal terpenting dan hal menarik," kata Pepih Nugraha.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara.net |
Komentar