Deportivo La Coruna adalah satu dari tiga klub yang bisa mengganggu dominasi FC Barcelona dan Real Madrid di La Liga dalam dua dekade terakhir. Nama Roy Makaay lekat dengan keberhasilan itu.
Rudolphus Antonius Makaay, begitu nama lengkap pria Belanda kelahiran 9 Maret 1975 itu. Ia bergabung dengan Deportivo dari Tenerife pada musim 1999-2000.
Mencetak 22 gol dalam 36 pertandingan La Liga 1999-2000, Roy Makaay berperan besar membawa Deportivo menjuarai La Liga musim tersebut.
Dengan mengantongi 21 kemenangan dan enam hasil seri, Deportivo mengungguli FC Barcelona dengan perbedaan lima poin (69 berbanding 64).
Musim itu, salah satu kunci keberhasilan Deportivo adalah mampu memetik kemenangan saat menjamu dua raksasa La Liga, Barcelona (2-1) dan Real Madrid (5-2).
Saat menjungkalkan Real Madrid 5-2 di Stadion Riazor, 6 Februari 2000, Roy Makaay menjadi pencetak gol pembuka kemenangan Depor.
Keberhasilan Deportivo menjuarai La Liga 1999-2000 saat itu sungguh mengejutkan publik Spanyol.
Bersama Atletico Madrid dan Valencia, Deportivo menjadi pengganggu dominasi Barcelona dan Real Madrid, dua penguasa La Liga.
Roy Makaay baru bergabung dengan Depor, tim dari sebuah kota kecil yang ketika itu berpenduduk sekitar 250 ribu orang. Tetapi, bersama Djalminha, Diego Tristan, Fran, Donato, dan Mauro Silva, mereka mampu memperlihatkan bahwa skuat kecil bisa berprestasi besar.
Roy Makaay membela Depor selama empat musim sebelum pindah ke Bayern Muenchen pada kompetisi 2003-2004.
Prestasi lain Makaay, pada kompetisi 2002-2003 ia menjadi pencetak gol terbanyak di La Liga dengan koleksi 29 gol. Serta meraih Sepatu Emas Eropa 2003 sebagai tanda pencetak gol terbanyak di kompetisi-kompetisi elite Benua Biru.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar