"Walsh dan Shakespeare sudah setuju. Mereka bekerja dengan bagus di sini dan senang melakukannya," kata Srivaddhanaprabha.
Petinggi Leicester tahu betul bahwa agenda tim kini tak cuma menghindarkan para pemain bintang seperti Vardy, Mahrez, atau Kante dari godaan klub-klub besar, tapi juga mempertahankan barisan staf pelatih yang telah bekerja secara mengagumkan.
Jajaran staf pelatih Leicester adalah sosok di balik layar kemunculan dongeng Cinderella di Premier League 2015/16.
Ketahanan dan Kecepatan
Dave Rennie misalnya. Kepala fisioterapis The Foxes itu memperkenalkan Vardy cs kepada cryotherapy. Terapi tersebut mirip dengan mandi es tapi lebih ramah terhadap kulit karena penggunaan es kering.
Selama minimal empat menit, pemain dipapar dalam ruangan atau kapsul bersuhu minus 135 derajat celcius!
"Begitu dingin, namun sangat membantu proses pemulihan Anda," ucap Vardy.
Vitalitas pilar Leicester sangat terjaga seturut diberlakukannya kebijakan 48 jam masa pemulihan usai hari pertandingan, serta satu hari libur pada tengah pekan. Pola latihan semacam ini bisa dilakukan The Foxes karena mereka tak tampil dalam kompetisi antarklub Eropa serta tersingkir dini di kompetisi piala domestik.
Tak heran jika Ranieri musim ini jarang melakukan rotasi dan hanya menggunakan 23 pemain. Jumlah yang terbilang mini jika melihat fakta bahwa manajer Manchester United, Louis van Gaal, sudah menurunkan 33 pemain sepanjang Premier League 2015-16.
Kondisi tubuh yang senantiasa bugar memungkinkan Leicester menggeber strategi serangan balik andalan mereka. Penerapan taktik serangan balik ditunjang oleh latihan otot hamstring, yang rutin dilakukan personel The Foxes.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.666 |
Komentar