Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Tujuan Potensial Rafael Benitez Berikutnya

By Beri Bagja - Kamis, 12 Mei 2016 | 19:45 WIB
Ekspresi Manajer Rafael Benitez saat memimpin Newcastle menghadapi Sunderland di laga Premier League, 20 Maret 2016.
STU FORSTER/GETTY IMAGES
Ekspresi Manajer Rafael Benitez saat memimpin Newcastle menghadapi Sunderland di laga Premier League, 20 Maret 2016.

UPON-TYNE, JUARA.net - Perjalanan karier Rafael Benitez (56) menukik drastis dalam setahun terakhir.

Dari menukangi klub raksasa sekelas Real Madrid, Benitez gagal menyelamatkan Newcastle United dari jerat degradasi ke Divisi Championship.

Kemerosotan di Newcastle bukan murni salah peramu taktik asal Spanyol itu karena dia cuma mendapat jatah meneruskan pekerjaan Steve McClaren dalam 10 pekan tersisa.

Baca Juga:

Meski begitu, Benitez tetap dalam sorotan tajam karena noda yang merusak daftar riwayat hidupnya. Dalam waktu setahun, dia dianggap gagal bersama Napoli, Real Madrid, dan kini di Newcastle.

Setelah Newcastle turun kasta, bagaimana nasib Benitez selanjutnya? Berikut empat tujuan potensial sang pelatih musim depan.

1. AC Milan atau klub lain di Serie A


Rafael Benitez (kanan) memberi instruksi kepada Philippe Coutinho saat keduanya masih membela Inter Milan dalam sesi latihan di London, 1 November 2010.(DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Sebelum menerima pinangan Newcastle pada 11 Maret, Rafael Benitez dikaitkan dengan sejumlah klub non-Inggris. Raksasa Italia yang tengah terluka, AC Milan, termasuk di antaranya.

Relasi Milan dengan Benitez bahkan sudah terbangun sejak 2012. Musim ini, klub beralias I Rossoneri (Merah-Hitam) memakai jasa pelatih interim, Cristian Brocchi.

Bukan sebuah kejutan jika nama Benitez muncul lagi di daftar pertimbangan petinggi Milan usai kompetisi 2015-2016 rampung.

Nilai plus Rafa ialah pengalaman membesut dua klub Serie A, yakni Inter Milan (2010) dan Napoli (2013-2015). Walau berakhir tidak menyenangkan, dia sanggup memberikan masing-masing sepasang trofi buat kedua tim tersebut.

Selain Milan, Sampdoria atau Fiorentina punya peluang mengajak Benitez kembali ke Italia. Cuma, apakah hal itu dapat terwujud melihat rapor merah Benitez setahun terakhir?

2. Valencia


Rafael Benitez (kiri) berbicara dengan Pako Ayestaran pada sesi latihan Liverpool FC jelang laga Liga Champions lawan Chelsea, 26 April 2005.(DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Rafael Benitez meroket pertama kali setelah berhasil mengantar Valencia CF juara La Liga 2001-2002 dan 2003-2004, serta Piala UEFA 2003-2004.

Modal memori indah tersebut berpotensi membuka jalan pulang Rafa ke Valencia. Saat ini, klub beralias El Che (Si Kelelawar) dilatih Pako Ayestaran.

Keduanya punya relasi yang kuat karena Pako adalah tangan kanan setia Benitez di Osasuna, Extremadura, Tenerife, Valencia, dan Liverpool (1996-2007).

Skenarionya adalah Benitez bergabung sebagai pelatih kepala dengan Pako turun pangkat lagi sebagai asistennya.

3. Everton


Rafael Benitez (tengah) berada di antara David Moyes (kanan) dan Phil Jagielka dalam laga Everton kontra Chelsea di Goodison Park, 30 Desember 2012.(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Seperti halnya koneksi dengan AC Milan, kabar keterkaitan Benitez dengan Everton sudah mencuat sejak beberapa tahun lalu.

Pandit sekaligus eks pemain Leicester City, Robbie Savage, mengklaim Rafa seharusnya bergabung dengan Everton untuk menggantikan posisi David Moyes, yang hijrah ke Man United pada 2013.

Kabar serupa berembus lagi sekitar bulan ini. Benitez dikaitkan dengan Everton seturut pemecatan Roberto Martinez dari kursi manajer klub rival sekota Liverpool FC itu.

Peluang Benitez 'berganti warna' dari merah Liverpool ke biru Everton tetap terbuka mengingat kadar rivalitas kedua tim tidak begitu sengit.

Hal pendukung lain ialah kepindahan ke Everton membuat sang pelatih semakin dekat dengan rumah. Benitez memiliki rumah di Wirral, sekitar 16 kilometer atau kira-kira cuma 20 menit perjalanan darat ke markas Everton, Goodison Park.

4. Tetap di Newcastle


Suporter Newcastle United membentangkan spanduk bernada dukungan buat Rafael Benitez pada duel Premier League lawan Aston Villa, 7 Mei 2016.(STU FORSTER/GETTY IMAGES)

Tujuan terakhir ini menjadi opsi yang mungkin terealisasi. Dalam klausul kontraknya dengan klub tertera bahwa Benitez bisa meninggalkan Newcastle jika mereka terdegradasi musim ini.

Akan tetapi, mantan bek kelahiran Madrid itu dapat menolaknya dan bertahan di klub beralias The Magpies.

Setelah berkecimpung di kompetisi level tinggi selama sedekade lebih, kini menjadi saat tepat Benitez menjalani tantangan baru dengan berlaga di Divisi Championship.

Ia juga punya nilai plus sebagai sosok pelatih top yang masih dirindukan fans Newcastle.

"Benitez mungkin menyukai pilihan untuk bertahan. Klub ini besar dengan stadion impresif dan fans yang bergairah. Divisi Championship akan menjadi pengalaman bagus untuknya," ucap eks pemain dan pelatih Newcastle, Kevin Keegan.

[video]http://video.kompas.com/e/4883327776001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X