Pekan 1 dan 2 Torabika Soccer Championship (TSC) telah berlangsung. Ada hal menarik yang terjadi di 18 pertandingan yang sudah berjalan, yaitu terkait pemain asing.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Ovan Setiawan/Suci Rahayu
Dari 61 pilar asing yang ambil bagian di TSC, ada delapan nama yang turun sebagai pemain cadangan.
Mereka adalah Sengbah Kennedy (Persipura), Jose Adolfo Guerra (Persija), Gustavo Giron (Arema), Jeong Kwangsik (Madura United), Antoni Mossi (Madura United), Vincius Dos Santos Reis (Persiba), Francisco Insa (Bali United), dan Mekan Nasyrov (Semen Padang).
Kondisi tersebut tentu mengherankan.
Sebab, pada umumnya pemain impor dijadikan andalan sejak menit awal pertandingan. Tapi, dengan berbagai pertimbangan, ada beberapa pelatih yang tak mengacu pada kebiasaan itu.
“Pemain asing memiliki kualitas. Diharapkan yang datang ke Indonesia memiliki kemampuan di atas rata-rata dan bisa menjadi sosok panutan pemain lokal,” kata Gomes de Oliveira, pelatih Madura United (MU).
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, lebih memilih menurunkan Mekan pada menit ke-67 saat bersua dengan Persija (8/5/2016) karena alasan kebugaran.
“Mekan baru bergabung dengan kami 1-2 minggu. Mungkin bila sudah tiga minggu atau lebih, ia sudah siap diturunkan dari awal laga,” kata Nil.
Hal senada diutarakan tim pelatih Arema saat mencadangkan Giron di laga perdana kontra Persiba (1/5/2016).
“Saat itu Giron memang dalam kondisi yang belum fit. Pasalnya, ia baru saja datang dari Australia, sehingga pelatih menempatkan dia sebagai pemain pengganti,” tutur Joko Susilo, asisten pelatih Arema.
Selain Mekan dan Giron, ada juga Jose Adolfo dan Toni Mossi yang lebih dulu tampil sebagai pemain pengganti.
Mossi diakui Gomes masih dalam tahap pemulihan cedera sehingga tak bisa dimainkan dalam durasi waktu lama.
MU Putus Kontrak
Sementara itu, pemain asing MU asal Korea Selatan, Jeong Kwangsik, memiliki latar belakang berbeda.
Dalam dua laga ia turun sebagai pemain cadangan karena kualitasnya tak sesuai harapan.
“Jeong sangat sulit untuk bersaing dengan Bayu Gatra, Engelberd Sani, Elthon Maran, dan Rossy Noprihanis,” ucap Achsanul Qosasi, CEO Madura United.
Alhasil, nasib buruk harus diterima Jeong. Dirinya resmi diputus kontrak oleh manajemen MU.
“Kami sudah memberikan kesempatan selama lebih dari lima kali pertandingan. Tapi, tetap tidak ada peningkatan,” ucap Achsanul lagi.
Di pekan selanjutnya, besar kemungkinan nama-nama asing tersebut bisa bermain sejak menit awal.
Sebab, kebugaran mereka mulai ke level 100 persen.
Kita tunggu saja kontribusi mereka untuk tim yang mengontraknya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar