Inter Milan jelas merupakan musuh bebuyutan AC Milan. Namun, pada pekan pamungkas Serie A 2015-2016, Milan sangat butuh bantuan dari rival terbesar mereka.
Penulis: Sem Bagaskara
Klub beralias Il Diavolo Rosso (Setan Merah) masih berambisi menggeser posisi Sassuolo di peringkat enam klasemen yang berpotensi berhadiah tiket partisipasi ke Liga Europa 2016-2017.
Skuat asuhan Cristian Brocchi itu hanya berjarak sebiji poin dari Sassuolo. Milan wajib menang kala menjamu Roma di San Siro pada pekan ke-38 Serie A (14/5/2016).
Hasil sempurna atas Roma belum cukup mengantar Il Diavolo menempati peringkat enam.
Baca Juga:
- 4 Kiper Awet Muda yang Bisa Dicontoh Gianluigi Buffon
- 10 Pengkhianat Terpopuler antara Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund
- 4 Alasan Juventus Wajib Pertahankan Gianluigi Buffon
Carlos Bacca dkk mesti berharap Sassuolo gagal memetik tripoin ketika menghadapi Inter di Mapei Stadium pada waktu yang bersamaan.
"Kami mesti memberikan 120 persen pada laga terakhir melawan Roma," ucap Bacca.
Kerja keras wajib ditunjukkan personel Milan jika mereka tak ingin gagal lagi lolos ke kompetisi antarklub Eropa seperti yang terjadi dalam dua musim belakangan.
Namun, Il Diavolo juga perlu memohon agar Inter tetap bermain serius saat bertemu Sassuolo. Inter sudah tak memiliki agenda apa-apa lagi di Serie A.
I Nerazzurri tak mungkin mengejar 77 poin milik Roma yang duduk di posisi ketiga klasemen, batas terakhir kelolosan ke Liga Champions.
[video]http://video.kompas.com/e/4883351646001_ackom_pballball[/video]
Posisi empat yang kini diduduki Inter juga dipastikan aman dari kejaran Fiorentina. Kondisi semacam itu bisa dimanfaatkan Inter untuk bereksperimen dengan banyak menurunkan pemain muda atau lapis kedua pada laga melawan Sassuolo.
Jika benar demikian, ambisi Milan finis di posisi enam berada dalam ancaman.
"Hal ini tidak hanya bergantung pada kami. Kita lihat saja apa yang akan terjadi," tutur Brocchi.
Apabila pada akhirnya gagal menempati tangga keenam klasemen, Milan harus memenangi final Coppa Italia kontra Juventus pada 21 Mei mendatang sebagai syarat kelolosan ke Liga Europa.
Mampukah Milan mengatasi Juventus, tim yang telah dua kali merontokkan mereka di Serie A musim ini? Dalam sepasang pertemuan melawan Juve di liga, Il Diavolo takluk 0-1 dan 1-2.
Bonaventura-Niang
Mengalahkan Juventus, kampiun Serie A 2015-2016, jelas bukan perkara mudah. Namun, Milan kini bisa bersikap lebih optimistis seturut kehadiran kembali Giacomo Bonaventura dan M'Baye Niang.
Keduanya sudah ikut berlatih bareng tim pada Senin (9/5/2015). Mereka berdua diperkirakan bisa masuk skuat kala Milan beradu dengan Roma di Serie A dan tampil sebagai starter dalam duel final Coppa Italia versus Juve.
Bacca boleh disebut pemain terpenting Milan berkat 17 gol yang telah dikemas striker Kolombia itu di Serie A. Akan tetapi, Bacca bisa tajam karena dukungan dari Bonaventura serta Niang.
[video]http://video.kompas.com/e/4873271551001_ackom_pballball[/video]
Lihat bagaimana ketajaman Bacca menurun drastis setelah Niang harus masuk ruang terapi karena cedera pergelangan kaki per akhir Februari silam.
"Bacca dan Niang memiliki pemahaman bagus, sesuatu yang tak terjadi antara sang pemain Kolombia dengan striker Milan yang lain," tulis harian yang berbasis di Kota Torino, Tuttosport.
Dalam skema dua striker, Niang adalah pendamping paling pas bagi Bacca. Penyerang asal Prancis itu mampu menahan serta mendribel bola sehingga bek-bek lawan terpancing ke arahnya.
Penjagaan terhadap Bacca pun menjadi lebih longgar. Bonaventura? Sama seperti Niang, ia sangat doyan melewati lawan.
Selain via dribel, Bonaventura sanggup memecah kebuntuan lewat operan akuratnya. Jebolan akademi Atalanta tersebut musim ini sudah mengemas lima assist buat Bacca.
Tak cuma butuh bantuan dari Inter, Milan juga perlu sihir duo jago dribel mereka, Bonaventura dan Niang, supaya asa menembus kompetisi antarklub Eropa musim depan bisa terus menyala.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar