Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Alasan Juventus Wajib Pertahankan Gianluigi Buffon

By Beri Bagja - Rabu, 11 Mei 2016 | 21:20 WIB
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, merayakan gol yang dicetak rekan setimnya, Juan Cuadrado, dalam pertandingan Serie A kontra Torino di Stadion Juventus, Turin, Italia, 31 Oktober 2015.
VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, merayakan gol yang dicetak rekan setimnya, Juan Cuadrado, dalam pertandingan Serie A kontra Torino di Stadion Juventus, Turin, Italia, 31 Oktober 2015.

Juventus resmi memperpanjang kontrak kiper Gianluigi Buffon (38) dan bek tengah Andrea Barzagli (35) sampai 2018.

Ikatan lama Buffon akan habis pada 2017, sedangkan kontrak awal Barzagli kedaluwarsa pada Juni tahun ini.

Kedua benteng veteran itu termasuk kunci sukses Juventus meraih lima gelar juara Serie A secara beruntun.

Khusus untuk Buffon, masa baktinya terbentang lebih panjang. Pria kelahiran 28 Januari 1978 tersebut bergabung dengan Juve sejak 2001.

Walau Buffon terus digerogoti usia, klub wajib mempertahankan sang kapten di daftar skuat mereka. Berikut empat alasan di antaranya.

1. Sang Superman masih yang terbaik


Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, melakukan penyelamatan terhadap usaha pemain Bologna dalam laga Serie A, 19 Februari 2016.(MARIO CARLINI/IGUANA PRESS/GETTY IMAGES)

Alasan utama Juventus menambah masa bakti Buffon sangat sederhana. Kiper beralias Superman itu masih yang terbaik di antara sesama pemain seposisi saat ini di Serie A.

Berkat sederet penyelamatan Buffon dan ketangguhan lini belakang mereka, Juve selalu menuntaskan musim dengan status tim pemilik angka kebobolan terminim lima musim terakhir.

Jangan lupa, Buffon musim ini juga masuk buku sejarah berkat catatan clean sheet beruntun terlama dalam riwayat Serie A, yakni 974 menit.

2. Pelapis belum meyakinkan


Kiper Juventus, Norberto Neto, saat beraksi dalam laga Coppa Italia di kandang Lazio, Olimpico, 20 Januari 2016.(PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Belum ditemukannya pelapis sepadan bagi Buffon menjadi alasan kedua Juventus harus mendekap erat sang kapten.

Kiper nomor dua, Norberto Neto, masih jauh dari meyakinkan. Musim ini, eks kiper Fiorentina berusia 26 tahun itu kemasukan 6 kali dari 6 pertandingan pada berbagai ajang.

Di Serie A, Neto tampil dua kali dengan Juventus tak pernah menang dan selalu kebobolan (vs Frosinone 1-1, vs Verona 1-2).

3. Postur sempurna

 


Deskripsi fisik yang ideal milik Gianluigi Buffon.(DOK. GAZZETTAWORLD)

Ketahanan Buffon di bawah mistar juga didukung oleh faktor DNA bawaan atau anugerah alami.

"Buffon memang dilahirkan untuk menjadi kiper. Untuk itulah dia diciptakan," kata William Vecchi, pelatih kiper pertamanya di Parma.

Pendapat Vecchi didukung analisis pakar olahraga dan fisiologi Universitas Milan, Arsenio Veicstenas.

"Sangat sedikit penurunan yang terjadi dalam reaktivitas otot tubuh Buffon. Faktanya, dia seperti dalam level kemampuan pemain berusia 25 tahun," ucapnya.

Profil sempurna Buffon sebagai seorang kiper terwakili oleh komposisi anggota badan yang ideal.

Buffon memiliki tinggi badan 1,91 meter dengan jangkauan sayap (bentangan lengan) 1,91 meter, dimensi tangan 28,5 sentimeter, dan panjang telapak kaki 46 sentimeter.

4. Jam terbang sangat tinggi


Gianluigi Buffon dalam perayaan timnas Italia setelah mengalahkan Prancis di final Piala Dunia pada laga di Olimpiastadion, Berlin, 9 Juli 2006.(CLIVE MASON/GETTY IMAGES)

Analisis komposisi fisik terhadap kemampuan Buffon juga mencakup koordinasi terpadu antara kerja saraf otak, mental, dan organ gerak sang kiper.

Buffon mampu mengontrol situasi tetap tenang dan dalam kendali penuh saat menghadapi gempuran lawan. Hal itu bisa diperoleh melalui jam terbang yang sangat tinggi untuk tampil di level tertinggi pula.

Periode aktif Buffon sudah terbentang selama 21 tahun yang dimulai ketika dirinya mencicipi debut profesional bersama Parma pada 1995.

Ia juga kenyang pengalaman tampil pada kompetisi tingkat tinggi dengan raihan 16 gelar bergengsi level klub dan satu trofi akbar Piala Dunia 2006 bersama timnas Italia.

Siapa bisa menandingi catatan riwayat hidup yang mentereng seperti itu?

[video]http://video.kompas.com/e/4873119709001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X