Juventus resmi memperpanjang kontrak kiper Gianluigi Buffon (38) dan bek tengah Andrea Barzagli (35) sampai 2018.
Ikatan lama Buffon akan habis pada 2017, sedangkan kontrak awal Barzagli kedaluwarsa pada Juni tahun ini.
Kedua benteng veteran itu termasuk kunci sukses Juventus meraih lima gelar juara Serie A secara beruntun.
Khusus untuk Buffon, masa baktinya terbentang lebih panjang. Pria kelahiran 28 Januari 1978 tersebut bergabung dengan Juve sejak 2001.
Walau Buffon terus digerogoti usia, klub wajib mempertahankan sang kapten di daftar skuat mereka. Berikut empat alasan di antaranya.
1. Sang Superman masih yang terbaik
Alasan utama Juventus menambah masa bakti Buffon sangat sederhana. Kiper beralias Superman itu masih yang terbaik di antara sesama pemain seposisi saat ini di Serie A.
Berkat sederet penyelamatan Buffon dan ketangguhan lini belakang mereka, Juve selalu menuntaskan musim dengan status tim pemilik angka kebobolan terminim lima musim terakhir.
Jangan lupa, Buffon musim ini juga masuk buku sejarah berkat catatan clean sheet beruntun terlama dalam riwayat Serie A, yakni 974 menit.
2. Pelapis belum meyakinkan
Belum ditemukannya pelapis sepadan bagi Buffon menjadi alasan kedua Juventus harus mendekap erat sang kapten.
Kiper nomor dua, Norberto Neto, masih jauh dari meyakinkan. Musim ini, eks kiper Fiorentina berusia 26 tahun itu kemasukan 6 kali dari 6 pertandingan pada berbagai ajang.
Di Serie A, Neto tampil dua kali dengan Juventus tak pernah menang dan selalu kebobolan (vs Frosinone 1-1, vs Verona 1-2).
3. Postur sempurna
Ketahanan Buffon di bawah mistar juga didukung oleh faktor DNA bawaan atau anugerah alami.
"Buffon memang dilahirkan untuk menjadi kiper. Untuk itulah dia diciptakan," kata William Vecchi, pelatih kiper pertamanya di Parma.
Pendapat Vecchi didukung analisis pakar olahraga dan fisiologi Universitas Milan, Arsenio Veicstenas.
"Sangat sedikit penurunan yang terjadi dalam reaktivitas otot tubuh Buffon. Faktanya, dia seperti dalam level kemampuan pemain berusia 25 tahun," ucapnya.
Profil sempurna Buffon sebagai seorang kiper terwakili oleh komposisi anggota badan yang ideal.
Buffon memiliki tinggi badan 1,91 meter dengan jangkauan sayap (bentangan lengan) 1,91 meter, dimensi tangan 28,5 sentimeter, dan panjang telapak kaki 46 sentimeter.
4. Jam terbang sangat tinggi
Analisis komposisi fisik terhadap kemampuan Buffon juga mencakup koordinasi terpadu antara kerja saraf otak, mental, dan organ gerak sang kiper.
Buffon mampu mengontrol situasi tetap tenang dan dalam kendali penuh saat menghadapi gempuran lawan. Hal itu bisa diperoleh melalui jam terbang yang sangat tinggi untuk tampil di level tertinggi pula.
Periode aktif Buffon sudah terbentang selama 21 tahun yang dimulai ketika dirinya mencicipi debut profesional bersama Parma pada 1995.
Ia juga kenyang pengalaman tampil pada kompetisi tingkat tinggi dengan raihan 16 gelar bergengsi level klub dan satu trofi akbar Piala Dunia 2006 bersama timnas Italia.
Siapa bisa menandingi catatan riwayat hidup yang mentereng seperti itu?
[video]http://video.kompas.com/e/4873119709001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar