Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rencana Menpora Datangkan Mourinho

By Ferril Dennys Sitorus - Selasa, 10 Mei 2016 | 05:58 WIB
Pelatih sepak bola, Jose Mourinho, menghadiri pertandingan perebutan gelar tinju IBF World Featherweight antara Eric Hunter (Amerika Serikat) and Lee Selby (Wales) di The O2 Arena, London, Inggris, pada 9 April 2016.
RICHARD HEATHCOTE/GETTY IMAGES
Pelatih sepak bola, Jose Mourinho, menghadiri pertandingan perebutan gelar tinju IBF World Featherweight antara Eric Hunter (Amerika Serikat) and Lee Selby (Wales) di The O2 Arena, London, Inggris, pada 9 April 2016.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berancana mendatangkan Jose Mourinho untuk melatih tim nasional sepak bola Indonesia.

"Wacana ini sudah didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, walau memang bukan perkara mudah," kata Imam Nahrawi di gedung Kemenpora di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (10/5/2016).

Ia juga mengatakan bahwa selain The Special One, sebutan untuk Jose Mourinho, Imam Nahrawi juga berniat memiliki pilihan kedua yaitu Guus Hiddink guna melatih timnas.

Pertimbangan tersebut dikarenakan mantan pelatih Porto, Mourinho, belum berpengalaman melatih timnas. Sementarapelatih Chelsea saat ini, Guus Hiddink dinilai lebih berpengalaman dalam menangani timnas. Hiddink pernah membesut Australia, Rusia, Turki, dan Belanda.

"Selain itu, nilai kontrak Mourinho diperkirakan Rp 250 miliar untuk satu tahunnya, sedangkan Hiddink masih ada di bawahnya," kata Imam.

Kemudian ia juga menyebutkan alasan wacana tersebut dikarenakan ingin mendongrak prestasi timnas di level internasional dan mengontrak pelatih asing berkelas dunia juga bukan perkara mudah.

"Ketika timnas dilatih orang asing berkualitas maka asisten pelatihnya haruslah dari Indonesia, untuk pengalaman," tuturnya.

Sementara itu, terkait prestasi sepak bola Nasional saat ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengingatkan kepada semua pihak agar bersabar terkait keputusan pencabutan pembekuan di PSSI.

"Kami ingin melihat kesungguhan semua pihak dalam kasus pencabutan PSSI ini, karena juga harus berhati-hati dalam memenuhi persyaratan," kata Imam.

Menteri Imam Nahrawi juga menjelaskan bahwa pencabutan pembekuan ini memang menjadi salah satu syarat dari FIFA. Dan sebisa mungkin pencabutan pembekuan dilaksanakan sebelum kongres FIFA yang diselenggarakan di Meksiko pada 12 Mei 2016, hal itu atas permintaan FIFA sendiri.

"Ada beberapa hal yang diminta FIFA melalui surat yang dikirimkan ke Mensesneg beberapa waktu lalu, dan kami ingin semuanya sesuai dengan kehendak FIFA," katanya.


Editor :
Sumber : Antara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X