Musim reguler IBL 2015/2016 sudah berakhir. Satria Muda Pertamina meraih peringkat keempat sehingga mendapatkan tiket ke babak playoff.
Keberhasilan Satria Muda Pertamina lolos ke playoff juga ditandai dengan kemenangan pada pertandingan terakhir musim reguler atas Aspac dengan skor 63-56, di GOR Kertajaya, Surabaya, Minggu 1 Mei 2016 lalu. Dengan hasil itu, Satria Muda Pertamina mengoleksi 56 poin dari 33 pertandingan musim ini.
Babak playoff di Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta, yang bergulir 15-29 Mei 2016 nanti, akan mempertemukan delapan tim terbaik pada musim reguler. Satria Muda Pertamina sebagai peringkat keempat akan menghadapi Garuda yang merupakan peringkat kelima.
Owner Satria Muda Pertamina, Erick Thohir, merasa bangga dengan keberhasilan klubnya lolos ke babak playoff. Apalagi Satria Muda Pertamina masih mampu menempati peringkat empat besar tim terbaik di Indonesia.
Bagi Satria Muda Pertamina, musim ini terasa berat karena tim melakukan regenerasi selama dua tahun terakhir. Padahal sebelumnya, mereka mendominasi ajang bola basket di Tanah Air selama 16 tahun dengan meraih 9 kali juara.
Setelah juara tahun lalu, tim harus kehilangan dua pemain pilar, yaitu Bonanza Siregar dan Erick Sebayang yang memutuskan untuk pensiun. Satria Muda Pertamina juga tidak bisa memaksimalkan peran pemain inti, Vamiga Michael, karena cedera bahu sehingga tidak dapat bermain hingga akhir musim. Bahkan dalam beberapa seri terakhir musim reguler, tim pelatih juga tidak bisa menurunkan Christian Ronaldo Sitepu. Namun Dodo diharapkan dapat kembali main pada babak playoff.
Keberhasilan meraih tiket babak playoff, menurut Erick Thohir, tidak lepas dari peran serta kepemimpinan coach Cokorda Raka dan pemain seperti Arki Wisnu, Vinton Nolland, Rony Gunawan serta Christian Ronaldo Sitepu. Mereka bisa menjadi pemimpin dalam tim yang mayoritas diisi pemain muda.
"Saya yakin pada babak playoff nanti Satria Muda Pertamina bisa melakukan yang terbaik sesuai moto kami: Juara Indonesia - Indonesia Juara. Selain itu kami juga yakin bisa menghadapi berbagai tantangan lain untuk menjadi yang terbaik," tutur Erick Thohir yang juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini.
Di sisi lain, Erick Thohir atas nama keluarga besar Satria Muda Pertamina, tidak lupa menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Amran A Sinta. Sekjen PB Perbasi itu meninggal dunia dalam usia 43 tahun, Rabu 4 Mei 2016, karena sakit.
"Almarhum saat masih aktif sebagai pemain pernah menjadi pemain terbaik Satria Muda pada 1999, bersama-sama dengan Fictor Roring dan Wahyu Widayat Jati. Kolaborasi mereka bersama pemain lain mampu memberi gelar juara buat Satria Muda untuk pertama kalinya," kata Erick Thohir.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar