Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino (44), meminta para pemainnya untuk berpikir sebagai tim besar. Sebuah pemikiran di mana sebuah tim hanya fokus penuh terhadap diri sendiri dan bukan apa yang diraih tim lain.
Hal ini diungkapkan Pochettino usai pertandingan menghadapi Southampton di Stadion White Hart Lane, Minggu (8/5/2016).
Pada laga tersebut, Spurs kalah 1-2 setelah satu gol Song Heung-min pada menit ke-16 berhasil dibalas dua oleh Soton melalui Steven Davies (31' dan 72').
Kekalahan ini dipercaya terjadi akibat kegagalan mereka merebut posisi teratas dari Leicester City demi meraih gelar juara Premier League usai ditahan imbang 2-2 oleh Chelsea di Stadion Stamford Bridge, Senin (2/5/2016).
Kegagalan tersebut membuat Tottenham gagal mengakhiri penantian mereka sejak 1961 atau 55 tahun silam untuk kembali menjadi tim terbaik seantero Inggris.
Baca Juga:
- Gelar Juara Ajax Dipupus Klub Promosi pada Pekan Terakhir
- Disaksikan 50.175 Penonton, Persija Terancam Sanksi
- Pemain Muda Bayern Lebih Sukses dari Messi
Selain itu, hasil minor atas Chelsea dan Southampton itu juga ikut mengancam posisi Tottenham sebagai runner-up Premier League pada akhir musim ini dari kejaran Arsenal.
Namun, Pochettino mengaku tidak peduli dengan hal tersebut. Manajer asal Argentina itu meminta para pemainnya untuk tidak terpengaruh hal tersebut dengan berpikir sebagai tim besar.
"Saya tidak peduli tentang hasil pertandingan Arsenal. Tentu saja, saya ingin finis dengan berada di atas mereka," kata Pochettino kepada BBC.
"Kami perlu berkonsentrasi pada diri kami sendiri dan tidak berpikir tentang apa yang terjadi kepada tim tetangga," ucapnya.
[video]http://video.kompas.com/e/4873457144001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | |
Sumber | : | BBC |
Komentar