Tahun ini, sebagai satu-satunya klub Inggris di antara tiga finalis asal Spanyol, tak heran bila Juergen Klopp mendapatkan sorotan khusus.
Benar, Klopp dan Zinedine Zidane adalah pelatih yang masuk di tengah kompetisi dan berhasil membawa timnya mencapai final kejuarana antarklub Eropa.
Hanya, situasi yang dihadapi Klopp bisa disebut lebih njelimet. Ia datang saat tim diombang-ambing oleh berbagai isu yang mengganggu kadar kepercayaan terhadap pelatih.
Di Liverpool, Klopp tak punya sekumpulan pemain berkelas dunia dengan nama besar yang dapat mengoyahkan kepercayaan diri lawan-lawan Madrid.
“Klopp datang dan membawa perubahan dalam pola pikir para pemain. Situasi di tim juga berubah menjadi positif.” Begitu pengakuan bek Liverpool asal Kroasia, Dejan Lovren.
Juergen Norbert Klopp (48 tahun) datang ke Liverpool pada Oktober 2015. Dalam waktu singkat, ia mengendalikan Si Merah untuk mencapai final Piala Liga Inggris melawan Manchester City.
Setelah gagal dalam final adu penalti melawan Man. City di Stadion Wembley pada 28 Februari 2016, Klopp akan memimpin Philippe Coutinho dkk. di Kota Basel, Swiss, pada 18 Mei 2016.
Untuk yang ke-35 kali Liverpool akan berjumpa klub Spanyol. Hasil sebelumnya adalah 14 kemenangan serta 10 kali seri dan kalah.
Bisakah Juergen Klopp mematahkan supremasi sepak bola Spanyol di panggung Eropa? @weshley
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BOLA Sabtu |
Komentar