Menempatkan konsentrasi untuk menentukan pilihan ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Bahkan klub sekelas Liverpool pun mengalami kesulitan dalam membagi konsentrasi antara kompetisi Premier League dan Liga Europa.
Penulis: Dedi Rinaldi
Kekalahan mengejutkan dari Swansea City di kancah Premier League pada Minggu (1/5) menjelaskan hal tersebut.
Liverpool yang turun dengan mayoritas pemain cadangan dihajar dengan skor mencolok 3-1 oleh Swansea di Stadion Liberty.
Liverpool banyak menurunkan pemain lapis kedua dengan maksud memberi istirahat pemain inti karena tiga hari sebelumnya sudah bermain di leg 1 babak semifinal Liga Europa.
Apalagi, Liverpool pada laga semifinal pertama menelan kekalahan 0-1 dari tuan rumah Villarreal.
Tampaknya, konsentrasi Liverpool lebih dicurahkan ke Liga Europa, sehingga kekalahan tersebut ditargetkan harus dibalas di Anfield pada 5 Mei.
Untuk hal tersebut, pemain pilar Liverpool dikonsentrasikan pada pertandingan Liga Europa.
Hasilnya positif, klub melaju ke final kejuaraan kasta kedua antarklub Eropa tersebut.

Namun, ketika fokus dikendorkan di ajang Premier League, hasilnya jadi memilukan.
Kekalahan dari Swansea membuat The Reds tergusur oleh Southampton dari peringkat ketujuh menjadi delapan sekaligus menjauhi zona tiket ke Liga Europa pada musim depan.
Liverpool saat ini tampak lebih memilih fokus ke Liga Europa. Sebab, dengan menjuarai ajang itu, The Reds mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.
Sejujurnya manajer Jurgen Klopp tak menyangka Liverpool akan terjungkal dari Swansea. Klopp tadinya yakin pemain cadangan yang diturunkan bisa meraih kemenangan, atau minimal meraih hasil imbang.
“Ketika kompetisi sudah mendekati akhir semua bisa terjadi. Dalam lima hari kami terpuruk dua kali. Kami harus memikirkan hal ini dengan cermat,” kata Klopp.
Beruntung pecinta Liverpool belum rewel terhadap Klopp. Tidak seperti suporter Arsenal yang kini terus menggugat kinerja manajer Arsene Wenger.
Namun, bagi sebagian pecinta berat The Reds menyatakan seharusnya posisi di klasemen Premier League tidak seburuk sekarang.
Kekalahan dari Swansea memastikan posisi Liverpool akan berada di luar empat besar pada akhir musim 2015/16.
Materi Liverpool pada musim ini yang cukup mentereng ternyata tak mampu mengulangi prestasi musim 2013/14, di mana Liverpool menjadi runner-up klasemen di bawah Manchester City.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.665 |
Komentar