Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sulitnya Memilih Tujuan Liverpool

By Minggu, 8 Mei 2016 | 10:04 WIB
Aksi Daniel Sturridge dalam laga Premier League antara Liverpool kontra Newcastle United di Anfield, 23 April 2016.
CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES
Aksi Daniel Sturridge dalam laga Premier League antara Liverpool kontra Newcastle United di Anfield, 23 April 2016.

Menempatkan konsentrasi untuk menentukan pilihan ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Bahkan klub sekelas Liverpool pun mengalami kesulitan dalam membagi konsentrasi antara kompetisi Premier League dan Liga Europa.

Penulis: Dedi Rinaldi

Kekalahan mengejutkan dari Swansea City di kancah Premier League pada Minggu (1/5) menjelaskan hal tersebut.

Liverpool yang turun dengan mayoritas pemain cadangan dihajar dengan skor mencolok 3-1 oleh Swansea di Stadion Liberty.

Liverpool banyak menurunkan pemain lapis kedua dengan maksud memberi istirahat pemain inti karena tiga hari sebelumnya sudah bermain di leg 1 babak semifinal Liga Europa.

Apalagi, Liverpool pada laga semifinal pertama menelan kekalahan 0-1 dari tuan rumah Villarreal.

Tampaknya, konsentrasi Liverpool lebih dicurahkan ke Liga Europa, sehingga kekalahan tersebut ditargetkan harus dibalas di Anfield pada 5 Mei.

Untuk hal tersebut, pemain pilar Liverpool dikonsentrasikan pada pertandingan Liga Europa.

Hasilnya positif, klub melaju ke final kejuaraan kasta kedua antarklub Eropa tersebut.


Manajer Liverpool, Juergen Klopp, melakukan selebrasi usai timnya dipastikan lolos ke final Liga Europa 2015-2016.(OLI SCARFF/AFP )

Namun, ketika fokus dikendorkan di ajang Premier League, hasilnya jadi memilukan.

Kekalahan dari Swansea membuat The Reds tergusur oleh Southampton dari peringkat ketujuh menjadi delapan sekaligus menjauhi zona tiket ke Liga Europa pada musim depan.

Liverpool saat ini tampak lebih memilih fokus ke Liga Europa. Sebab, dengan menjuarai ajang itu, The Reds mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.

Sejujurnya manajer Jurgen Klopp tak menyangka Liverpool akan terjungkal dari Swansea. Klopp tadinya yakin pemain cadangan yang diturunkan bisa meraih kemenangan, atau minimal meraih hasil imbang.

“Ketika kompetisi sudah mendekati akhir semua bisa terjadi. Dalam lima hari kami terpuruk dua kali. Kami harus memikirkan hal ini dengan cermat,” kata Klopp.

Beruntung pecinta Liverpool belum rewel terhadap Klopp. Tidak seperti suporter Arsenal yang kini terus menggugat kinerja manajer Arsene Wenger.

Namun, bagi sebagian pecinta berat The Reds menyatakan seharusnya posisi di klasemen Premier League tidak seburuk sekarang.

Kekalahan dari Swansea memastikan posisi Liverpool akan berada di luar empat besar pada akhir musim 2015/16.

Materi Liverpool pada musim ini  yang cukup mentereng ternyata tak mampu mengulangi prestasi musim 2013/14, di mana Liverpool menjadi runner-up klasemen di bawah Manchester City.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.665


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X