Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Warisan Louis van Gaal yang Tak Diidamkan

By Minggu, 8 Mei 2016 | 09:16 WIB
Manajer Manchester United, Louis van Gaal, dalam pertandingan ulangan babak perempat final Piala FA menghadapi West Ham United di Boleyn Ground, London, Inggris, pada Rabu (13/4/2016).
IAN WALTON/GETTY IMAGES
Manajer Manchester United, Louis van Gaal, dalam pertandingan ulangan babak perempat final Piala FA menghadapi West Ham United di Boleyn Ground, London, Inggris, pada Rabu (13/4/2016).

Apa opini Jose Mourinho soal Liga Europa? Pria Portugis itu sama sekali tidak menyukainya, tak merasa kompetisi antarklub Eropa kasta kedua itu layak buat diperjuangkan.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Tak hanya sekali-dua kali Mou mengutarakan hal itu. Ia bahkan pernah secara tak langsung merendahkan pencapaian Rafael Benitez, yang sukses membawa Chelsea juara Liga Europa 2012/13.

 "Saya tak ingin memenangi Liga Europa. Sebuah kekecewaan besar buat saya. Saya juga tidak ingin anak asuh saya merasa bahwa LE merupakan kompetisi yang pantas buat mereka," tutur Mou sekitar tiga tahun lalu.

"LE merupakan kompetisi yang berbeda dengan Liga Champion, dengan level persaingan, pemain, klub yang berbeda. Bukan hal baik buat klub besar bermain di LE dan memenanginya," ucapnya lagi pada Agustus 2015.

Dua ucapan Mou punya konteks yang sama: memacu anak asuh di tim besutannya saat itu, Chelsea, lebih menyeriusi upaya selalu finis di zona LC atau mau mengeluarkan energi ekstra ketika masih bertarung di kompetisi itu.

Ketika Premier League 2015/16 memasuki tengah musim dan The Blues masih tak konsisten, Mou pun secara ironis dan bak menjilat ludah sendiri menganggap bahwa finis di zona LE juga pencapaian bagus.

Sekarang, bagaimana peluang Mou dan Manchester United pada musim depan? Dia punya potensi berpeluh di kompetisi yang tidak disukainya itu.

[video]http://video.kompas.com/e/4873496495001_ackom_pballball[/video]

Belum ada kepastian baik itu soal pemecatan Louis van Gaal dari kursi pelatih Iblis Merah maupun soal penunjukan resmi Mourinho sebagai bos anyar United.

Isu yang berkembang di Inggris menyebutkan para petinggi United memilih menunggu sampai akhir musim untuk menentukan sikap mereka.

Patokannya sederhana saja, gagal lolos ke Liga Champion musim depan alias tidak finis di pos empat besar, baru kontak resmi dengan Mou akan dibuka.

Sebuah pilihan bijak? Belum tentu. Saat ini Mou dan Gestifute, perusahaan agensi yang menaungi Mou, sudah melakukan kontak dengan beberapa klub top, salah satunya raksasa Ligue 1, Paris Saint-Germain.

United masih tarik-ulur dan jual mahal barangkali lantaran paham Mou masih akan lebih tertarik buat bekerja di Inggris ketimbang ke Prancis.

United merasa di atas angin dan meyakinkan diri mereka sendiri bahwa Mou merupakan pilihan terbaik kedua. Ya, kedua!

Para bos United masih berambisi dan mungkin bermimpi merekrut Diego Simeone ke Old Trafford.


Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, mendampingi anak asuhnya dalam sesi latihan menjelang pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions melawan Barcelona di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, 4 April 2016.(DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

 

Dikategorikan impian lantaran Simeone mempunyai kontrak sampai 2020 di Vicente Calderon dan menjalani musim-musim yang brilian bareng Los Colchoneros.

Kalau Simeone resmi menolak, baru United membujuk Mourinho. Sekali lagi dengan catatan mereka gagal finis di empat besar.

 

Dengan kata lain, United harus bisa memenangi dua pertandingan sisa plus berharap City terpeleset untuk finis di zona LC.

Andaikan bisa melakukannya sekalipun, hal itu tak akan mengurangi fakta bahwa Iblis Merah musim ini menjalani periode terburuk kedua sepanjang era EPL dengan perolehan angka sebagai patokannya.

Plus potensi sembilan poin dari tiga partai sisa, United berpeluang mengumpulkan 69 poin. Jumlah itu menjadi yang terendah kedua setelah musim 2013/14 di masa kepemimpinan David Moyes.

"Kontrak saya tiga tahun. Musim depan kalian akan melihat saya lagi. Hampir tiap minggu saya diisukan dipecat, tapi kenyataannya saya masih di sini. Hal-hal seperti ini selalu terjadi di semua klub yang saya asuh," kata Van Gaal.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.665


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X