Pemerintah batal membangun sirkuit di Senayan untuk penyelenggaraan MotoGP 2017-2019 karena kawasan Gelora Bung Karno (GBK) juga akan digunakan pada ajang Asian Games 2018.
Pemerintah memilih GBK sebagai sirkuit jalan raya karena kesulitan mencari sirkuit. Saat itu, operator MotoGP, Dorna Sport menilai Sirkuit Sentul yang berlokasi di Bogor belum siap menggelar balapan karena perlu banyak melakukan renovasi.
"Setelah mempertimbangkan untung dan rugi dengan kondisi persiapan Asian Games 2018 di kawasan GBK yang membutuhkan penanganan khusus, maka diputuskan kawasan GBK tidak akan digunakan untuk MotoGP 2017," kata Menpora Imam Nahrawi, dikutip dari laman situs resmi Kemenpora.
Baca Juga:
- Zidane Kejar Rekor Eksklusif 6 Pelatih Legendaris Liga Champions
- Klopp Yakin Liverpool Melaju ke Partai Puncak
- Skuat Real Madrid Disambangi Raja Felipe VI dan Putri Sofia
Keputusan tersebut diambil setelah rapat yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (3/5/2016).
"Pemerintah akan fokus ke Sirkuit Sentul untuk MotoGP Indonesia mendatang. Namun, pembangunan dan renovasi sirkuit Sentul itu memiliki syarat tidak boleh menggunakan dana APBN dalam bentuk apapun," ujar Imam.
Menurut Imam, jika ada penggunaan APBN, pemerintah akan mempertimbangkan hanya sebatas untuk membayar biaya promosi.
Untuk 2017 biaya promosi yang harus dibayar adalah 7 juta euro (sekitar Rp 106,3 miliar), 8 juta euro (Rp 121,4 miliar) untuk 2018 dan 8,4 juta euro (Rp 127,5 miliar) untuk 2019 yang dibayarkan secara bertahap.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | KEMENPORA |
Komentar