Berkaca pada masa keemasan Persija era 70-an (juara perserikatan 1971/73, 1973/75, 1978/79) dan awal 2000-an (juara Liga Indonesia 2001), wajah Tim Macan Kemayoran sudah sangat berbeda saat menjalani laga perdana Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) kontra Persipura.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Kesan Persija sebagai tim ibu kota yang selalu dihuni nama-nama beken sudah mulai sirna.
Kesebelasan yang kini dibesut oleh Paulo Camargo justru hadir dengan pilar-pilar muda lokal dan pemain asing yang belum terbukti kualitasnya di kancah sepak bola Indonesia.
Dari 14 pemain yang diturunkan, 50 persennya berusia di bawah 23 tahun.
Sebut saja Andik Rendika Rama (22/bek), Novri Setiawan (22/gelandang), Sutanto Tan (21/gelandang), Firmansyah Priyatna (21/bek), M. Rezaldi Hehanusa (20/gelandang), Ambrizal Umanailo (19/sayap atau striker), dan William Pacheco (23/bek).
Kendati wajah mentereng Persija sudah tak terlihat lagi, secercah harapan justru mulai muncul Tujuh pilar muda masa depan Macan Kemayoran itu tampil memikat di markas Persipura, Stadion Mandala, Jayapura.
Ambrizal bisa menjadi contoh.
Pemuda kelahiran Ambon, 6 Desember 1996 itu tampil sangat menawan.
Dua bek senior Persipura, Ricardo Salampessy dan Bio Paulin, beberapa kali ia kelabui. Begitu juga Rama dan Rezaldi yang dipercaya Camargo bermain 90 menit.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.665 |
Komentar