Aston Villa resmi terdegradasi musim ini. Selain memang bermain buruk sepanjang musim, keputusan manajemen untuk melepas gelandang Marc Albrighton terbukti salah.
Albrighton tidak diperpanjang kontraknya oleh Aston Villa sejak akhir musim 2013-2014. Pemain berusia 26 tahun itu lantas menerima pinangan Leicester City.
Selain itu, Albrighton sebetulnya telah membela Aston Villa sejak 1998. Pemain asal Inggris tersebut memulai kariernya bersama The Villans sejak masih berusia 9 tahun.
Albrighton mendapat kontrak profesionalnya bersama Aston Villa pada 2009. Selama membela klub yang bermarkas di Villa Park itu, Albrighton mencatat 102 penampilan dengan mencetak 19 assist dan sembilan gol.

Bergabung bersama Leicester yang berstatus sebagai tim promosi pada musim 2014-2015, Albrighton tak serta merta mendapat tempat utama.
Pada musim itu pula The Foxes harus berkutat dalam jurang relegasi. Diarsiteki Nigel Pearson, Albrighton hanya bermain 18 kali sepanjang musim.
Musim berganti, secara dramatis Leicester berhasil bertahan di Premier League. Pergantian pelatih pun dilakukan. Nigel Pearson didepak dan digantikan oleh pelatih yang pernah membesut Chelsea selama empat musim, Claudio Ranieri.
Bersama Ranieri, Albrighton kembali menemukan permainan terbaiknya. Total, dirinya hanya absen dalam satu laga yang dimainkan Leicester sepanjang musim 2015/2016.
Albrighton menjelma sebagai gelandang sayap kiri yang terus tampil konsisten. Nyatanya, kerap kali umpan tariknya sukses dimanfaatkan para penyerang Leicester.
Sepanjang musim 2015-2016, Albrighton berhasil mencetak 10 assist dan empat gol. Pemain yang dikenal hangat dan ramah itu menjadi salah satu aktor penting dalam sukses Leicester menjuarai liga musim ini.
Bersama Riyad Mahrez, Albrighton bahu-membahu mengeskploitasi sisi sayap pertahanan lawan. Berkat Penampilan padu mereka, tak ayal membuat banyak orang menyamakan keduanya dengan David Beckham dan Ryan Giggs saat masih membela Manchester United.
Albrighton-Mahrez dinilai bertipikal sama dengan Beckham-Giggs. Mahrez dan Giggs memang seringkali melakukan tusukan ke pertahanan lawan, sedangkan Albrighton dan Beckham sama-sama kerap mengirim umpan akurat ke mulut gawang lawan.
Ya, selain Leicester, kisah cinderella juga bisa disematkan pada perjalanan karier Albrighton sebagai pesepak bola.
[video]http://video.kompas.com/e/4823763171001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar