Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, memang sukses mengantarkan pasukannya menjadi juara Premier League 2015-2016. Namun, bagaimana sebenarnya pro dan kontra dari Twitter kala Leicester memilih dia?
Nama Ranieri hampir tidak disebutkan sebagai salah satu kandidat pengganti Nigel Pearson di kursi pelatih The Foxes sampai menit terakhir.
Apalagi, Ranieri dikenal sebagai juru taktik yang lebih sering menangani klub-klub papan atas, seperti Chelsea, Juventus, AS Roma, Inter Milan, dan AS Monaco.
Sedangkan Leicester hanya klub semenjana, yang pada musim 2014-2015 cuma berada di posisi ke-14 klasemen Premier League dengan koleksi 41 poin.
Berikut ini beberapa reaksi Twitter ketika Ranieri pertama kali mendarat di Stadion King Power.
Legenda Leicester, Gary Lineker, menjadi pendukung The Foxes yang paling terkenal dan vokal dalam menyampaikan pendapat. Dia sempat mempertanyakan kehadiran Ranieri.
Claudio Ranieri? Really?
— Gary Lineker (@GaryLineker) July 13, 2015
OptaJoe menampilkan data yang mungkin membuat bos Leicester, Vichai Srivaddhanaprabha, lega telah memilih sosok yang tepat untuk berada di ruang ganti The Foxes.
52% - Only 10 managers in PL history have a higher win percentage than Claudio Ranieri. Tinkerman.
— OptaJoe (@OptaJoe) July 13, 2015
Analis dari Infostrada, Simon Glave, mengomentari penurunan kelas dari Ranieri.
Pasalnya, Ranieri terakhir kali menangani tim yang tidak pernah tampil di final kompetisi Eropa adalah 24 tahun silam, ketika menukangi Cagliari.
Claudio Ranieri becomes Leicester boss. It is 24 years since Ranieri last managed a team without a European final appearance in its history.
— Simon Gleave (@SimonGleave) July 13, 2015
Namun, wartawan lepas bernama Chris Wise memberikan alasan yang jelas mengapa Ranieri mengalami penurunan tersebut.
Hal ini terkait performa buruk dia menangani timnas Yunani, yang tidak sekali pun meraih kemenangan dalam empat laga.
Ranieri lasted less than 4mths with #Greece in last job. Lost at home to Faroes. FA president called him 'most unfortunate choice of coach'.
— Chris Wise (@chriswisey) July 13, 2015
Senada dengan komentar Wise, EPL Stat Man juga menampilkan statistik jelek Ranieri yang membuat sang allenatore didepak dari Yunani.
Claudio Ranieri's Record In The Euro 2016 Qualifiers
Played 6
— EPL Stat Man (@EPLStatman) July 13, 2015
Won 0
Drew 2
Lost 4
Scored 2
Points 2#LCFC pic.twitter.com/IWMTwezjPD
Mantan pilar lini tengah Liverpool FC, Dietmar Hamann, tidak percaya Leicester memilih Ranieri mengingat kualitas bagus klub dan antusiasme hebat fans The Foxes.
Can't believe Leicester appointed Ranieri ... Great club, great fanbase but I'm afraid MK rather than Old Trafford season after next.
— Didi Hamann (@DietmarHamann) July 13, 2015
Editor Times, Dan Fitch, memilih membuang semua pemain Leicester dari permainan Fantasy Premier League.
Removes all Leicester players from fantasy team.
— Dan Fitch (@DJFitch) July 13, 2015
Editor dari situs JOE, Matthew Stanger, masih mengejek Ranieri dengan sebutan Tinkerman, karena terkenal dengan pemakaian formasi dan susunan pemain yang sering gonta-ganti, terutama saat membesut Chelsea.
What are the golden rules of management Claudio Ranieri adheres to? The Tinkermandments.
— Matthew Stanger (@MatthewStanger) July 13, 2015
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Football Pools |
Komentar