Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cukup Satu Musim, Burnley Kembali ke Premier League

By Selasa, 3 Mei 2016 | 07:46 WIB
Pasukan Burnley merayakan keberhasilan timnya promosi ke Premier League usai mengalahkan Queens Park Rangers di Turf Moor, Burnley, Inggris, 2 Mei 2016.
JAN KRUGER/GETTY IMAGES
Pasukan Burnley merayakan keberhasilan timnya promosi ke Premier League usai mengalahkan Queens Park Rangers di Turf Moor, Burnley, Inggris, 2 Mei 2016.

Burnley FC hanya berkubang satu musim di Divisi Champions. Klub berjulukan The Clarets ini dipastikan bakal kembali tampil di Premier League pada musim depan. 

Keberhasilan Burnley lolos tak lepas dari kemenangan 1-0 saat menjamu Queens Park Rangers di Stadion Turf Moor, Senin (2/5/2016) atau Selasa dini hari WIB. Sam Vokes menjadi pencetak gol kemenangan Burnley pada laga tersebut.

Burnley saat ini memimpin klasemen sementara Divisi Championship dengan 90 poin dari 45 pertandingan. Dengan sisa satu pertandingan, pasukan Sean Dyche itu unggul dua angka atas Middlesbrough dan Brighton and Hove Albion.

Meski cuma berselisih dua angka, Burnley sudah dipastikan mendapatkan tiket promosi. Hal itu tak lepas dari pertemuan antara Middlesbrough dan Brighton pada pekan terakhir.

Dengan demikian, sekalipun Burnley kalah pada pertandingan pekan ke-36, hanya salah satu dari Middlesbrough dan Brighton yang bisa melewati perolehan 90 poin.

Keberhasilan promosi ini disambut sukacita kubu Burnley. Maklum saja, musim lalu mereka yang berstatus sebagai tim promosi, terdampar di peringkat ke-19 Premier League sehingga harus kembali berkubang di Divisi Championship.

"Keberhasilan kali ini lebih baik daripada promosi kami pada 2014. Ada tantangan berbeda musim ini. Ekspektasi dari banyak orang meningkat. Kami juga punya dana lebih untuk membangun masa depan," ujar Dyche seusai pertandingan kepada BBC.

Tampil di Premier League memang menjadikan sebuah klub lebih "kaya" 60 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,15 triliun. Namun, tantangan bagi klub promosi itu pun kian tinggi karena secara tradisi selalu ada yang kembali terdegradasi pada musim berikutnya.

 

 


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X