Petenis Spanyol, Rafael Nadal, mengaku siap membeberkan hasil tes doping untuk menghentikan tudingan yang belakangan ini diarahkan ke dirinya.
Nadal mengajukan tuntuan hukum melawan mantan Menteri Olahraga Prancis, Roselyne Bachelot, Senin (2/5/2016). Hal itu dilakukan lantaran Bachelot menuduh dirinya menutupi kegagalan tes doping.
Mantan petenis nomor satu dunia itu kemudian meminta Federasi Tenis Internasional (International Tennis Federation/ITF) merilis hasil tes dopingnya, baik yang sudah dilakukan sepanjang karier tenis profesionalnya maupun yang akan datang.
"Filosofi saya mudah dimengerti. Saya mempercayai olahraga ini, itu hal yang paling penting. Saya mempercayai rival-rival saya bersih, olahraga kami bersih, dan saya mempercayai program anti-doping kami, yang sifatnya independen," ungkap Nadal yang dilansir AFP.
Nadal juga menegaskan jika pengajuan tuntutan hukumnya melawan Bachelot lebih mengarah ke perlindungan imej diri, bukan ke masalah uang.
Lebih lanjut, dia memastikan semua kompensasi berupa materi dari kasus ini akan didonasikan untuk kegiatan amal di Prancis.
"Saya memiliki kepercayaan tinggi terhadap peradilan di Prancis. Saya senang karena saya tidak memerlukan uang, ini mengenai imej, ini mengenai perkara orang tidak bisa sesukanya mengatakan hal bodoh kapan pun itu tanpa mengetahui tentang hal yang dia bicarakan," kata Nadal.
Doping tengah menjadi pembicaraan hangat di arena tenis setelah petenis tunggal putri Rusia, Maria Sharapova, mengakui kegagalan tes doping pada turnamen Grand Slam Australia Terbuka tahun ini.
Belum lama ini, petenis tunggal putra Inggris Raya, Andy Murray, juga buka suara terkait masalah doping.
Murray menilai otoritas tenis dunia harus lebih melindungi olahraga ini dari doping.
"Saya tidak keberatan jika harus merilis hasil tes doping ke publik. Menurut saya ini hal bagus, semakin transparan lebih baik," ujarnya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | afp |
Komentar