Melesatnya Leicester City ke puncak klasemen Premier League 2015-2016 sungguh di luar dugaan. Hal itu karena klub beralias The Foxes (Si Rubah) cuma terpaut dua anak tangga di atas zona degradasi setahun lalu!
Peningkatan drastis skuat Leicester City musim ini erat korelasinya dengan pesatnya kenaikan level karier para pilar mereka.
Betapa cepat roda nasib berputar membuat sederet pemain semenjana meroket menjadi bintang.
Ada di mana jagoan seperti Jamie Vardy atau Riyad Mahrez 3-4 tahun lalu? Berikut ulasan perkembangan karier 7 pilar Leicester City.
1. Jamie Vardy (bergabung dengan Leicester sejak 2012)
Cerita kemunculan Jamie Vardy menjadi bintang musim ini bak kisah Cinderella di dunia nyata.
Pemain Inggris berusia 29 tahun itu meledak paling keras dengan rekor pribadi menembus lebih dari 20 gol semusim di Premier League. Padahal, dia cuma mencetak 5 gol dalam periode debut di liga teratas Inggris musim lalu.
Ketika melakoni musim perdana di Leicester pada 2012-2013, Vardy bahkan kesulitan merebut status pilihan utama Manajer Nigel Pearson.
Mundur lagi ke masa 4 tahun silam, sang bomber malah cuma membela Fleetwod Town di Conference Premier alias kompetisi Divisi V dalam sistem liga di Inggris!
[video]http://video.kompas.com/e/4860807918001_ackom_pballball[/video]
2. Riyad Mahrez (2014)
Riyad Mahrez - Le Havre. pic.twitter.com/UYFcl3BxTB
— FootieRetro (@FootieRetro) December 15, 2015
Pemilik gelar Pemain Terbaik Inggris 2016 versi Professional Footballers' Association (PFA) ini mengalami kenaikan karier yang tak kalah cepat.
Empat tahun silam, Riyad Mahrez masih memperkuat Le Havre di Ligue 2 atau liga kasta kedua di Prancis.
Pada 2014, winger kilat berusia 25 tahun itu diikat Leicester dengan harga 375 ribu poundsterling atau setara 7,2 miliar rupiah.
Kini, harga pasar Mahrez menurut Transfermarkt mencapai 15 juta pounds atau naik 40 kali lipat cuma dalam satu setengah musim!
3. Kasper Schmeichel (2011)
Repotnya menjadi anak legenda sekelas Peter Schmeichel dirasakan Kasper Schmeichel (29) pada permulaan karier profesional.
Setelah mendapat promosi ke tim senior Manchester City pada 2005, Schmeichel junior melalui jalan terjal untuk lepas dari bayang-bayang sang ayah.
Sebelum mendarat di Leicester pada 2011, dia memperkuat 6 klub divisi bawah Inggris sampai melancong ke Skotlandia dengan berseragam Falkirk.
Kesuksesan Leicester musim ini membuat Kasper resmi berdiri sendiri menjadi penerus Peter sebagai kiper top Premier League.
4. Robert Huth (2015)
Robert Huth direkrut Leicester dari Stoke City pada bursa transfer musim dingin 2014-2015. Pada awalnya, kepindahan bek Jerman berusia 31 tahun itu dianggap penurunan karier.
Maklum, Huth termasuk bagian pembentuk lini belakang tangguh Stoke sejak 2010, sedangkan Leicester cuma klub pejuang zona degradasi kala itu.
Keputusan Huth akhirnya terbayar lunas melalui kebangkitan karier yang paralel dengan meroketnya The Foxes.
5. N'Golo Kante (2015)
Leicester City are set to sign Caen midfielder N'Golo Kante for an undisclosed fee.http://t.co/xFgPwNKJq7 pic.twitter.com/LAJUUmlDYJ
— Match of the Day (@BBCMOTD) July 31, 2015
Satu lagi transfer 'antah-berantah' yang terbukti sukses secara mengejutkan.
N'Golo Kante seperti lolos dari radar klub-klub raksasa Eropa ketika diangkut Leicester dari klub Ligue 1 Prancis, Caen, musim panas lalu seharga 5,6 juta pounds.
Hasilnya mengesankan. Eks Manajer top Manchester United, Sir Alex Ferguson, menyebut pemain Ghana berusia 25 tahun itu sebagai gelandang terbaik di Inggris saat ini.
Sulit dibayangkan mengingat empat tahun silam Kante berkutat di Divisi III Liga Prancis bersama Boulogne.
6. Marc Albrighton (2014)
Marc Albrighton dilepas Aston Villa pada musim panas 2014. Leicester menampungnya secara gratis.
Musim perdana berjalan tidak terlalu baik, tetapi Albrighton menebusnya dengan status pilihan utama dalam perjalanan The Foxes ke tangga juara musim ini.
Sayap berusia 26 tahun itu memulihkan kembali predikat sebagai salah satu pemain potensial EPL yang pernah disandangnya 4-5 tahun silam.
7. Danny Drinkwater (2012)
Danny Drinkwater, yang merupakan jebolan akademi Manchester United, menjadi tulang punggung Leicester sejak tiba pada 2012.
Gelandang berusia 26 tahun itu merasakan pahit-manis perjalanan bareng The Foxes di Divisi Championship sampai naik kelas ke Premier League pada 2014.
Meroketnya Drinkwater seperti penebusan dari status tersia-siakan di Man United hingga menjalani masa peminjaman di klub-klub semenjana divisi bawah pada 2009-2012.
[video]http://video.kompas.com/e/4862339966001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar