Wayne Rooney akhirnya telah menerima nasib. Selepas laga kemenangan 2-1 atas Everton di semifinal Piala FA, Sabtu (23/4/2016), kapten Manchester United itu mendeklarasikan dirinya sebagai gelandang, bukan lagi striker.
Penulis : Theresia Simanjuntak
Sejak kembali dari cedera, Rooney sering diplot sebagai gelandang serang oleh Manajer Louis van Gaal.
Sebelum gim kontra Everton, pemain berusia 30 tahun itu memerankan peran tersebut melawan Aston Villa (16/4/2016) dan Crystal Palace (20/4/2016) di Premier League.
Sesungguhnya, gelandang bukan peran yang asing bagi Rooney. Jauh sebelum Van Gaal, Sir Alex Ferguson lebih dulu memaksa Rooney bermain lebih ke dalam pada 2011-2012 gara-gara United krisis awak lini tengah.
Sir Alex memahami potensi Rooney sebagai gelandang. Salah satu kualitas Rooney yang dipuji legenda asal Skotlandia itu adalah akurasi operan.
Meski mendapat apresiasi, Rooney rupanya tidak senang dengan putusan Sir Alex. Ketika sang manajer pensiun pada akhir 2012-2013, Rooney mengakui hubungannya dengan Sir Alex memburuk karena pergeseran peran tersebut.
"Semua di United tahu di mana saya ingin bermain. Karena itu, saya kecewa diperintahkan bermain di lini tengah. Saya tidak mau," kata Rooney pada Oktober 2013.
4 - Jumlah tembakan yang dilepaskan Wayne Rooney sepanjang duel lawan Everton.
Rooney mau tidak mau perlu berterima kasih pada Sir Alex. Peran gelandang sepertinya bisa menyelamatkan karier ayah tiga putra itu, baik di United maupun tim nasional Inggris.
Marcus Rashford saat ini sedang dipercaya sebagai ujung tombak United gara-gara rutinitas mencetak gol yang ia lakukan selama Rooney absen.
Van Gaal enggan merusak momentum Rashford sehingga memutuskan Rooney beraksi di lini tengah.
Posisi gelandang tidak menghambat ruang gerak. Sebaliknya, ia masih dapat menebar teror di pertahanan lawan sekaligus membantu pertahanan tim sendiri.
Partai kontra Everton bukti aktual. Rooney masih dapat berkontribusi di lini serang (4 tembakan, 2 umpan kunci), tapi bisa terlibat di pertahanan.
Ia melepas sapuan di tepi garis gawang David De Gea guna membuang tembakan striker The Toffees, Romelu Lukaku.
[video]http://video.kompas.com/e/4859510056001_ackom_pballball[/video]
Statistik memperlihatkan tingginya akurasi operan Rooney kontra Villa, Palace, dan Everton. Sebutan jenderal lapangan tengah sepertinya sudah layak disematkan kepada Rooney.
Jebolan akademi Everton itu akhirnya nyaman sebagai gelandang. Bahkan, Rooney mengaku siap menjadi seperti Paul Scholes, eks jenderal lapangan tengah United.
"Saya memerhatikan Scholes bermain di peran itu selama bertahun-tahun. Saya selalu tahu bahwa kelak akan bermain di pos gelandang. Ini masih awal. Semoga, jika terus dimainkan di posisi itu, saya dapat berkembang dan semakin baik," ujar Rooney.
Bagaimana dengan nasib Rooney di Inggris? Peran gelandang adalah kabar baik bagi sang pemain dan bos The Three Lions, Roy Hodgson.
Inggris kini punya striker tajam dalam diri Jamie Vardy dan Harry Kane. Berhubung kedua bomber itu merajai daftar pencetak gol terbanyak EPL 2015-2016.
Vardy dan Kane berpeluang besar mentas di Euro 2016. Pada Maret 2016, Hodgson mengaku sepertinya akan mencadangkan Rooney di ajang tersebut demi menurunkan Vardy dan Kane.
Hodgson mengatakan demikian untuk Rooney si striker, bukan si gelandang.
Melihat inkonsistensi sejumlah gelandang senior Inggris saat ini, Rooney bisa menjadi jawaban Hodgson dalam pencarian jenderal lapangan tengah timnas Inggris.
[video]http://video.kompas.com/e/4854824211001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.664 |
Komentar