Di sinilah peran Ranieri menjaga suasana hati pemainnya menjadi penting.
"Ranieri menyampaikan pesannya kepada pemain, fans dan media. Dia menjaga harapan timnya. Para pemain mendengarkan Ranieri, dan sikapnya yang santai membuat para pemain menikmati setiap laga, tidak peduli dengan hasilnya," kata Aluko.
Jika menilik sikap Ranieri selama bergulirnya Premier League, bisa jadi kata-kata Aluko beralasan.
Sejak menjadi pemuncak klasemen Premier League, Ranieri sangat jarang sesumbar tentang timnya.
Baca Juga:
- Tom Hanks Bertaruh Rp 1,9 Juta untuk Leicester City
- Kasper Schmeichel Pelepas Bola Terbanyak Kedua ke Daerah Serangan
- Kemenangan Atas Man City, Kunci Kepercayaan Diri Leicester City
Mantan pelatih Chelsea tersebut selalu mengatakan Jamie Vardy dkk untuk selalu kalem dan fokus. Ranieri baru mengeluarkan pernyataan berbeda pekan lalu.
"Sekarang saatnya Leicester juara, atau tidak sama sekali," begitu kata Ranieri.
Aluko merasa hasil yang dicapai Leicester akan berbeda seandainya Ranieri mulai sesumbar pada bulan November, misalnya. Para pemain akan merasa tertekan dan tidak boleh gagal.
Setelah kesuksesan The Foxes, julukan Leicester, Aluko memprediksi akan lebih banyak klub yang berambisi mengikuti jejak sensasional mereka; dari klub yang nyaris terdegradasi musim 2014-2015 menjadi kandidat juara Premier League 2015-2016.
Salah satu contohnya adalah Bournemouth yang dilatih Eddie Howe.
"Mereka bertahan di Premier League musim ini, dan bisa bangkit musim depan. Howe punya filosofi bermain yang cepat dan menyerang. Bukan tidak mungkin mereka meniru jejak Leicester. Siapa tahu, kan?" kata Aluko.
[video]http://video.kompas.com/e/4860807918001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar