Cedera yang dialami megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo (31), mendatangkan kritik kepada tim medis Real Madrid.
Cristiano menderita cedera hamstring setelah mencoba melepas tendangan salto pada fase penutup laga kontra Villarreal.
Ia absen pada kemenangan 3-2 Real Madrid atas Rayo Vallecano dan juga saat El Real ditahan Manchester City 0-0 di semifinal Liga Champions.
Menurut catatan, problem pria asal Portugal ini merupakan cedera otot ke-25 yang dialami oleh Real Madrid sepanjang musim.
Selain Ronaldo, para pemain lain yang mengalami cedera otot musim ini adalah Gareth Bale, Pepe, Karim Benzema, Matteo Kovacic, Keylor Navas, Marcelo, Raphael Varane, Dani Carvajal, Sergio Ramos, dan Alvaro Arbeloa.
Masalah cedera memang momok bagi Real Madrid sejak musim lalu dan menjadi salah satu argumen Florentino Perez dalam memecat Carlo Ancelotti.
Musim lalu Madrid kehilangan Luka Modric, Gareth Bale, dan Karim Benzema jelang laga kontra Juventus di semifinal Liga Champions.
Harian As mengutarakan bahwa masalah yang tak kunjung pergi ini memberi sorotan kepada Dr Jesus Olmo, kepala bagian medis klub.
Musim lalu, Ancelotti berseberangan metode latihan fisik dan pencegahan cedera dengan sang dokter.
Setelah pria asal Italia itu pergi, Perez memberi sang dokter otoritas penuh perihal kebugaran fisik para pemain.
Alhasil, Olmo membongkar departemen medis klub. Beberapa personel kunci yang telah 10 tahun lebih mengabdi kepada klub ia usir.
Tetapi, para personel Madrid terlihat tak terlalu percaya padanya dan para personel baru.
Hal ini terlihat kala Ronaldo mengunjungi klinik berbeda dari rumah sakit di mana dokter klub biasa mengadakan tes kebugaran pemain.
As mengungkapkan contoh lain, yani Modric. Setelah cedera ligamen lututnya tak membaik di bawah asuhan dokter klub, pria asal Kroasia ini malah mengunjungi Pedro Chueca, salah satu fisioterapis klub yang Olmo usir.
Harian tersebut pun tak ragu mengatakan kalau para pemain Madrid tak menyukai metode Olmo dan tim anyarnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar