Menjadi atlet tidak hanya membutuhkan bakat, tetapi juga kerja keras dan banyak latihan yang tekun. Terlebih, jika Anda ingin mencoba posisi dalam olahraga beregu yang dianggap sebagai posisi tersulit untuk dijalani, seperti 10 posisi dalam daftar ini.
Menurut kanal YouTube, WatchMojo.com, posisi tersulit dalam olah raga adalah kiper dalam sepak bola. Namun, masih ada sembilan posisi lain dari berbagai cabang olahraga yang dianggap lebih sulit dari sisi teknis dan fisik.
10. Center (basket)
Sebagai pemain yang berpatroli di bawah ring lawan, seorang center harus memiliki tinggi dan berat bada memadai, serta stamina fisik yang kuat.
Sebab, selain bertugas mencetak angka, center juga kerap harus beradu fisik dengan defender lawan. Tenaga seorang center juga dibutuhkan untuk bertahan.
9. Wicket-keeper (kriket)
Wicket-keeper bertugas menangkap bola yang dipukul tim lawan. Pemain yang berada dalam posisi ini biasanya berada di belakang pemain lawan yang bertugas memukul bola kiriman pitcher (pelempar).
Posisi ini dianggap sulit karena mereka harus sigap berlari dan melompat menangkap bola untuk mendapatkan poin bagi tim. Karena itu, dalam olahraga kriket, wicket-keeper adalah satu-satunya pemain yang boleh mengenakan kaus tangan dan pelindung kaki.
8. Catcher (bisbol)
Nyaris serupa dengan wicket-keeper dalam kriket, sesuai namanya, catcher bertugas menangkap bola di base terakhir untuk menggagalkan lawan meraih poin.
Catcher juga memiliki tanggung jawab lain yang tidak kalah besar. Mereka kerap menjadi penentu alur permainan, dan mengarahkan pitcher ke mana dia harus mengarahkan bola.
Karena itu, seorang catcher harus mengetahui kekuatan dan kelemahan batter (pemukul) tim lawan, serta membaca permainan.
Catcher juga harus menangkap bola berkecepatan lebih dari 100 kilometer per jam dengan posisi tubuh membungkuk selama 9 inning.
Itulah sebabnya, seorang catcher perlu memiliki kekuatan lengan memadai, serta stamina yang kuat.
7. Semua posisi dalam polo air
Dalam polo air ada tujuh pemain, yaitu kiper, pemain bertahan serta pemain menyerang. Ketiga posisi tersebut memiliki tingkat kesulitan yang sama.
Seorang atlet polo air harus memiliki kemampuan berenang yang baik, dan koordinasi fisik yang imbang. Sebab, dalam olahraga ini, setiap pemain diizinkan melempar dan menangkap bola hanya dengan satu tangan.
Selain itu, para pemain polo air juga membutuhkan fisik yang kuat karena mereka kerap melakukan kontak dengan pemain lawan di air.
6. Goalie (lacrosse)
Syarat utama seorang goalie atau penjaga gawang dalam olahraga lacrosse adalah mereka harus harus bernyali besar. Tidak jarang, dalam olahraga ini, lawan melepaskan bola dengan kencang ke arah goalie.
Nah, untuk mencegah bola masuk ke gawang, seorang goalie pun dituntut untuk memiliki refleks yang cepat dan fokus. Mengapa? Karena dalam pertandingan lacrosse, tidak jarang banyak gol yang tercipta.
Seorang goalie dituntut untuk fokus ke pertandingan ketimbang memikirkan gol yang dia biarkan terjadi.
5. Scrum-half/half-back (rugby)
Scrum-half atau half-back adalah orang pertama yang menerima bola. Karena itu, pemain di posisi ini harus mampu memutuskan dalam waktu singkat, ke pemain mana mereka harus mengoper bola.
Selain fisik yang prima, seorang scrum-half juga harus menjadi sosok yang bisa memimpin dan dapat diandalkan. Pemain yang berada di posisi ini harus mengetahui struktur serangan timnya, serta mengoordinasi pertahanan.
4. Pitcher (bisbol)
Hal pertama yang harus dimiliki seorang pitcher adalah lengan dan siku yang kuat untuk melempar bola.
Bahkan, sebuah studi menunjukkan, putaran bahu saat melempar bola adalah gerakan tercepat dalam tubuh manusia.
Selain lengan dan otot yang kuat, mental baja juga merupakan syarat mutlak seorang pitcher.
Sebab, jika salah melakukan lemparan, rekan setim, lawan, pelatih, penonton di stadion dan di rumah akan melihatnya dengan jelas. Lemparan pitcher pun kerap memegang peranan menentukan dalam pertandingan.
3. Quarterback (American football)
Sama seperti rugby, untuk menekuni olah raga ini saja sudah memerlukan fisik yang kuat. Seorang quarterback dituntut untuk memiliki fisik memadai, serta serangkaian persyaratan lain.
Di antaranya, quarterback harus memiliki lengan yang sanggup melempar bola dengan akurat.
Selain itu, mereka juga harus menghapal pola permainan dan mengingat peran setiap pemain dalam membangun serangan.
Belum cukup, quarterback juga harus mampu membaca pertahanan lawan dan mengirim operan yang akurat ke receiver untuk membuka serangan.
Terakhir, seorang quarterback harus sanggup berlari sekencang mungkin menghindari kejaran para pemain lawan.
2. Goalie (hoki es)
Goalie atau penjaga gawang di hoki es harus berdiri menahan serangan lawan. Dalam satu laga hoki es, seorang goalie bisa menahan sampai 30 tembakan yang ditujukan lawan ke arah gawang.
Selain piawai menahan serangan dan mampu bermain di atas es dengan lincah, goalie dalam permainan ini juga harus memiliki mental yang kuat.
Sebab, mereka kerap menjadi sasaran provokasi pemain lawan. Ketika kebobolan, mereka juga kerap menjadi pihak yang dicela baik oleh suporter lawan mau pun suporter tim mereka sendiri.
1. Kiper (sepak bola)
Salah satu perbedaan kiper sepak bola dengan posisi serupa di cabang olah raga lain adalah mereka harus menjaga gawang yang ukurannya jauh lebih lebar.
Ukuran gawang yang lebar tersebut memberi ruang yang lebih besar untuk mencetak gol. Untuk seorang kiper, hal ini berarti dia harus bergerak lebih banyak untuk mengamankan bola dari tim lawan.
Oleh karena itu, kiper dituntut harus mampu membaca gerakan lawan dan refleks yang lincah.
Selain itu, kiper tim sepak bola hanya diberi modal kaos tangan dalam menjalankan tugasnya.
Helm tidak termasuk dalam seragam wajib kiper, berbeda dengan goalie di hoki atau lacrosse. Padahal, kiper kerap harus mengantisipasi tendangan dan tandukan keras, dan tidak jarang terlibat kontak fisik dengan lawan.
Seorang kiper pun bertanggung jawab mengatur pertahanan timnya, karena dari posisi di bawah mistar gawang memungkinkan kiper untuk membaca permainan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Youtube |
Komentar