Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Kunci Penentu Duel Hidup Mati AS Roma Vs Napoli

By Beri Bagja - Senin, 25 April 2016 | 15:35 WIB
Penyerang Napoli, Gonzalo Higuain, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Genoa dalam pertandingan Serie A di Stadion San Paolo, Naples, Italia, 20 Maret 2016.
CARLO HERMANN/AFP
Penyerang Napoli, Gonzalo Higuain, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Genoa dalam pertandingan Serie A di Stadion San Paolo, Naples, Italia, 20 Maret 2016.

Duel big match antara AS Roma dan Napoli di Stadion Olimpico, Senin malam ini (25/4/2016), ialah partai hidup mati bagi kedua tim.

Laga bertajuk 'derbi matahari' ini amat vital buat menentukan kelanjutan nasib kedua tim. Napoli (73 poin) wajib menang jika ingin sekadar menunda pesta scudetto Juventus (85) awal pekan ini.

Hasil selain tripoin bakal mengubur asa tim beralias I Partenopei meraih gelar Serie A dalam tiga pekan sisa. Di lain pihak, Roma (68) pun diharuskan mengalahkan Napoli.

Jika sampai kalah, langkah Roma bakal semakin berat menyalip Napoli di posisi kedua, yang berhadiah tiket langsung ke fase grup Liga Champions.

Apalagi, I Lupi - julukan Roma - diintai Inter Milan (64) yang berada setingkat di bawahnya dengan misi memburu tiket terakhir ke LC. Jatah itu sementara digenggam Radja Nainggolan cs.

Berikut tiga faktor kunci yang bisa menentukan hasil akhir duel tersebut.

1. Tusukan penyerang sayap


Dari kiri ke kanan: trio penyerang AS Roma, Stephan El Sharaawy, Diego Perotti, dan Mohamed Salah, menjadi bintang kemenangan timnya saat mengalahkan Fiorentina, 4 Maret 2016.(PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Seperti julukan duelnya, derbi matahari, Roma dan Napoli sama-sama bersinar terang soal produktivitas. Mereka adalah dua tim tersubur di Serie A musim ini.

Roma mencetak 73 gol, hanya lebih banyak sebiji dari koleksi Napoli (72). Statistik menunjukkan Napoli mencatat rataan daya jelajah pemain sebanyak 51 meter di area sisi lapangan, sedangkan Roma 47,7 meter.

Angka tersebut berguna sebagai bukti kedua tim memanfaatkan pelebaran aliran serangan dari sayap.

Karena itu, peran para penyerang sayap bakal krusial mendobrak pertahanan lawan. Roma memiliki senjata sprint dan tusukan berbahaya dari Mohamed Salah, Stephan El Shaarawy, atau Diego Perotti, yang juga bisa berperan sebagai penyerang semu.

Adapun Napoli punya Lorenzo Insigne, Jose Callejon, atau si lincah Dries Mertens. Seru!

2. Faktor Higuan


Lorenzo Insigne (kanan) bersama Gonzalo Higuain (tengah) dan Jose Callejon saat merayakan kemenangan Napoli atas Torino dalam lanjutan Serie A 2015-2016 di Stadio San Paolo, Naples, Italia, pada 6 Januari 2016.(MAURIZIO LAGANA/GETTY IMAGES)

Laga ini monumental bagi Napoli karena menandakan kembalinya bomber andalan mereka, Gonzalo Higuain.

Top scorer sementara Serie A musim ini dengan 30 gol tersebut kelar menjalani sanksi larangan tampil tiga partai.

Tanpa Higuain dalam trilaga terbaru, Napoli memang mampu memukul Verona 3-0 dan Bologna 6-0. Namun, kegagalan bikin gol saat ditekuk Inter 0-2 membuktikan Partenopei butuh sosok pembeda seperti Higuain. 

[video]http://video.kompas.com/e/4852743456001_ackom_pballball[/video]

3. Dukungan pertahanan


Dari kiri ke kanan: tiga kunci pertahanan napoli musim ini, Pepe Reina, Raul Albiol, dan Kalidou Koulibaly.(CARLO HERMANN/AFP, MAURIZIO LAGANA/GETTY IMAGES, PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Pada duel pertama di kandang Napoli (13/12/2015), derbi matahari berujung imbang 0-0. Jika ditinjau secara positif, Napoli dan Roma juga mempertontonkan keunggulan mereka dalam segi pertahanan di laga tersebut.

Raul Albiol cs di kubu Napoli dan Kostas Manolas dkk di pihak Roma sukses menumpulkan serangan masing-masing lawan.

Kalau aspek ketangguhan dikomparasikan, Napoli lebih baik karena baru kemasukan 29 kali, sedangkan Roma 38. Akan tetapi, barisan bek I Lupi mengompensasi kelemahan itu dengan produktivitas.

Kuartet andalan Roma yang sering dipasang di lini belakang, yakni Alessandro Florenzi (7 gol), Manolas (2), Antonio Ruediger (1), dan Lucas Digne (3), sudah mencantumkan nama di papan skor.


Selebrasi gol bek AS Roma, Kostas Manolas (tengah), bersama Radja Nainggolan (kanan) dan Lucas Digne usai sukses membobol gawang Carpi dalam lanjutan Serie A 2015-2016 di Stadio Olimpico, Roma, Itala, pada 26 September 2015.(PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Selain 4 faktor tersebut, nantikan pula munculnya hal-hal lain yang berpeluang menjadi penentu.

Siapa tahu kapten Francesco Totti akan kembali menjadi penyelamat Roma layaknya dalam dua laga terakhir? 

Ataukah Manolo Gabbiadini, sang deputi Higuain, yang akan kembali cemerlang bermodalkan catatan 3 gol dalam 3 partai terbaru?

[video]http://video.kompas.com/e/4854933196001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X