Bagi pemain sayap Wilfried Zaha, mantan klubnya, Manchester United, hanyalah sebatas tim lain yang akan dihadapi Crystal Palace pada partai final Piala FA.
Zaha berhasil mengantarkan Palace lolos ke partai puncak Piala FA musim ini. Palace menghentikan langkah Watford dengan kemenangan 2-1 di Stadion Wembley, Minggu (24/4/2016) waktu setempat.
Sepanjang pertandingan ini Zaha menilai timnya tidak memetik kemenangan dengan mudah. Namun, berkat dua gol dari Yannick Bolasie (6') dan Connor Wickham (61') memastikan kemenangan Palace.
"Pertandingan berjalan sulit. Beberapa pemain utama kami tidak bisa bermain. Saya hanya ingin mengerahkan seluruh kemampuan. Kami senang dapat melangkah sejauh ini," ujar Zaha seperti dilansir BBC.
Pada partai pamungkas Palace akan menantang Manchester United yang lebih dulu lolos usai mengalahkan Everton 2-1 di semifinal.
Man United merupakan klub yang pernah menjadi tempat bernaung pemain sayap berusia 23 tahun ini selama dua tahun. Zaha memilih menerima pinangan United setelah berhasil memesona Sir Alex Ferguson.
Akan tetapi, ia kesulitan untuk bisa bersinar di Old Trafford. Setelah tiga kali diasingkan, Zaha pun kembali ke Palace dengan kontrak permanen pada 2015.
Buat Zaha tidak ada sesuatu yang spesial saat Palace akan melawan Man United di final Piala FA. Keinginan terkuatnya adalah memenangi trofi tersebut bersama Palace.
"Secara pribadi buat saya Manchester United hanya sebatas calon lawan Crystal Palace berikutnya," kata dia.
"Saya tahu ini adalah final Piala FA tetapi apa yang saya maksud Manchester United adalah tim lain buat saya sekarang. Saya hanya ingin memenangi trofi tersebut untuk Palace," tutur pemain sayap bernomor punggung 11 itu.
Final Piala FA akan dilangsungkan pada Sabtu (21/5/2016) di Stadion Wembley.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BBC |
Komentar