Indonesia hanya punya satu pasangan ganda putri yang bisa menembus 15 besar ranking dunia yakni Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii.
Secara angka, jumlah tersebut jelas kalah dibanding Jepang yang memiliki tiga wakil yakni Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (peringkat ke-1 dunia), Naoko Fukuman/Kurumi Yonao (ke-9), dan Shizuka Matsuo/Mami Naito (ke-10).
Namun, jika bicara rekor kemenangan, Nitya/Greysia dan Indonesia boleh berbangga. Pasangan yang pertama dibentuk pada 2009 itu secara umum punya rekor bagus atas wakil-wakil Jepang tersebut.
Pada babak pertama Kejuaraan Dunia 2009, Matsuo/Naito mereka kalahkan lewat permainan rubber game, 19-21, 21-15, 21-12.
Setelah itu, mereka bertemu lagi dalam lima pertandingan dengan Nitya/Greysia selalu keluar sebagai pemenang.
Rekor kemenangan telak juga dimiliki Nitya/Greysia atas Fukuman/Yonao. Pertemuan perdana mereka terjadi pada babak kedua Thailand Terbuka 2013.
Kedua pasangan ini juga sudah bertemu enam kali dengan rekor pertemuan 5-1 untuk Nitya/Greysia. Satu-satunya kekalahan mereka terjadi pada babak pertama All England 2016.
Pasangan Jepang yang kerap merepotkan Nitya/Greysia adalah Matsutomo/Takahashi. Dari lima kali berduel, Nitya/Greysia baru menang dua kali, salah satunya terjadi pada final Asian Games 2014 Incheon.
Ketika itu, Nitya/Greysia mengalahkan Matsutomo/Takahashi dengan 21-15, 21-9.
Nitya/Greysia berpeluang menyamakan rekor pertemuan saat kedua pasangan tersebut bertemu pada babak final Singapura Terbuka 2016, 17 April lalu.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara |
Komentar