Kisah sukses Leicester City di Premier League menginspirasi suporter bernama Tony Skeffington untuk bertahan hidup melawan penyakit kanker. Namun, perjuangan dia harus berakhir, Senin (18/4/2016).
Skeffington sangat loyal mendukung klub berjulukan The Foxes itu. Dia sering datang ke stadion meskipun berdomisili di Adelaide, Australia.
Pria berusia 50 tahun ini didiagnosis menderita kanker pada akhir 2015. Awalnya, dokter memprediksi bahwa hidup Skeffington tidak lebih dari lima pekan sejak diagnosis.
Prediksi tersebut termentahkan. Pada Maret 2016, Skeffington mengklaim mampu bertahan hidup karena kiprah Leicester.
"Menyaksikan Leicester bangkit dari zona degradasi musim lalu dan betapa hebatnya mereka musim ini telah mendorong saya untuk melawan penyakit," tutur Skeffington ketika itu.
Dorongan dari Leicester kepada Skeffington turut diakui oleh sang istri, Donna. Mereka sempat menyaksikan laga Leicester di stadion bersama ketiga anak.
"Dia sebenarnya tidak bisa berjalan saat itu. Namun, saat Jamie Vardy mencetak gol, dia justru mampu melompat-lompat," ucap Donna.
Skeffington pun mengaku sangat ingin melihat timnya menjadi juara. Peluang terbuka karena Leicester hanya membutuhkan tiga kemenangan dari empat laga sisa.
Sayang, Skeffington tidak sempat merealisasikan mimpinya. Dia tutup usia pada Senin.
Diklaim oleh Donna, kisah Skeffington dan Leicester telah menjadi perhatian banyak pihak.
"Orang-orang yang sebelumnya tidak pernah mendukung tim sepak bola malah mengikuti Leicester karena Skeffington," tutur sang istri.
Penuturan Donna berbanding lurus dengan reaksi di Twitter setelah Skeffington wafat. Banyak kicauan berisi pesan belasungkawa terhadap wafatnya Skeffington.
RIP, Tony Skeffington!
@XHNews Rest in Peace Tony Skeffington.
— OPP (@patrickoyulu) April 20, 2016
RIP Tony Skeffington, sad you couldn't see the ending of the season #Foxes
— Don Matraku (@KevinLeBryant) April 20, 2016
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Telegraph |
Komentar