Javier Hernandez bicara soal kepergiannya dari Manchester United. Striker berjulukan Chicharito itu angkat kaki setelah mengetahui dirinya hanya menjadi pelapis Wayne Rooney.
Sejak kedatangan Louis van Gaal sebagai pelatih baru pada 2014, Chicharito bak anak yang terbuang. Ia cuma tampil dua kali di bawah arahan juru taktik asal Belanda tersebut.
Dialog empat mata antara pemain dan pelatih pun terjadi. Dalam satu kesempatan, Chicharito mendengarkan sendiri dari Van Gaal bahwa dirinya cuma bakal menjadi striker kedua setelah Rooney.
Wayne Rooney menjadi pilihan utama Van Gaal lantaran statusnya sebagai kapten. Wazza, begitu ia dijuluki, sudah tampil 70 kali selama dua musim ditangani LvG.
Tak ingin menjadi penghangat bangku cadangan, Chicharito lantas mengambil langkah cepat dengan hengkang ke Bayer Leverkusen pada musim panas 2015.
Baca juga:
"Dia mengatakan bahwa peluang saya untuk bermain akan sangat sulit. Saya menghargai itu karena dia begitu jujur sejak awal," kata Chicharito seperti dikutip Manchester Evening News.
"Ketika saya pergi, Van Gaal bilang kesempatan saya bermain akan kurang karena striker utama miliknya adalah Rooney. Saya hanya akan bermain apabila Rooney tidak fit," kata bintang asal Meksiko berusia 27 tahun itu.
Keputusan Chicharito pindah ke Leverkusen ternyata tepat. Ia kembali menemukan sinar sebagai penyerang.
Chicharito mengumpulkan 25 gol dalam 37 pertandingan di semua ajang musim 2015-2016. Torehan tersebut menjadikan ia sebagai top scorer klub.
[video]http://video.kompas.com/e/4851262008001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar