Legenda tenis asal Jerman, Boris Becker, mengkritik pernyataan petenis Inggris Raya, Andy Murray, terkait isu doping di dunia olahraga tenis. Menurut Becker, apa yang disampaikan Murray tidak etis.
Dalam wawancara dengan harian The Daily Mail, Minggu (17/4/2016), Murray mengatakan bahwa dirinya mencurigai beberapa petenis menggunakan doping karena mereka terlihat tidak pernah terlihat kelelahan.
Menanggapi pernyataan petenis nomor dua dunia itu, Becker mengaku tidak terkesan dan menyarankan Murray untuk lebih berhati-hati saat berkomentar.
"Andy adalah teman, saya menyukai Andy dan menghormati dia, dan saya pikir dia telah meraih banyak hal hebat dan akan melakukan hal hebat hingga beberapa tahun ke depan, tetapi saya harus meminggirkan pertemanan dan sedikit melindungi olahraga tenis," tutur Becker kepada Omnisport yang dilansir Yahoo Sports, Selasa (19/4/2016).
"Jika Murray merasa dia kalah karena pemain lain mampu bermain lebih lama dari dia, itu karena staminanya. Jika bukan karena itu, kiata akan mengetahuinya," katanya melanjutkan.
Pria 48 tahun tersebut tak menampik bahwa dirinya juga mendengar rumor penggunaan doping oleh Rafael Nadal selama beberapa tahun terakhir, demikian juga dengan Novak Djokovic, petenis yang dilatihnya.
Namun, peraih enam gelar Grand Slam itu tidak mempercayai gosip-gosip tersebut. Di mata Becker, baik Nadal maupun Djokovic merupakan sosok legenda di olahraga tenis saat ini.
"Rumor itu saya anggap sebagai hal yang merendahkan keduanya. Mereka adalah legenda, mereka adalah atlet super yang hidup dan bernafas tenis," ujarnya.
"Saya juga akan menganggap sama jika ada orang yang menuding Andy bisa memenangi Wimbledon karena dia menenggak pil. Saya pikir itu hal yang salah dan tidak seharusnya dibiarkan," kata Becker lagi.
Selaku pelatih, Becker juga membenarkan jika ada banyak 'pembicaraan' di ruang ganti pemain.
Hal ini disebut Becker terjadi lantaran didorong rasa frustrasi para pemain yang kalah cepat dalam sebuah turnamen.
"Saya tidak tahu apa yang sudah didengar Andy. Di ruang ganti, orang-orang bicara banyak hal dan hari-hari pertandingan sangat panjang. Banyak pemain yang kalah cepat menunjukkan kekesalan mereka dengan, mungkin, bicara terlalu banyak," jelasnya.
"Apa yang dibicarakan atau rumor adalah satu hal, dan realita adalah hal lain. Jika Anda merupakan pemain penting seperti Andy, maka Anda harus bekerja dengan banyak media juga untuk wawancara dan sebagainya. Anda harus berhati-hati dengan pesan yang akan disampaikan," kata Becker.
Murray gagal menembus final turnamen terakhirnya, Monte Carlo Masters 2016, seusai dikalahkan Nadal pada babak semifinal melalui pertarungan rubber set, 6-2, 4-6, 2-6.
Nadal kemudian tampil sebagai juara setelah pada babak final mengalahkan petenis Prancis, Gael Monfils, 7-5, 5-7, 6-0.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Yahoo Sports, Omnisports |
Komentar