FC Barcelona tengah mengalami tren negatif. Menurut Fabio Capello, hal itu disebabkan lantaran Barcelona tak lagi memiliki sosok kapten seperti Carles Puyol.
Performa pasukan Luis Enrique sedang menjadi sorotan. Setelah tersingkir dari ajang Liga Champions, Barcelona juga menelan kekalahan ketiga secara beruntun di kancah La Liga.
Teranyar, Barcelona mendulang kekalahan 1-2 dari Valencia di Camp Nou, Minggu (17/4/2016) waktu setempat. Alhasil, peluang Barcelona menjuarai liga pun terancam.
3 - Barcelona have lost three consecutive games in La Liga for the first time since February 2003. Fall.
— OptaJose (@OptaJose) April 17, 2016
Kini, Atletico Madrid yang duduk di peringkat kedua, mengemas poin serupa dengan Barcelona, yakni 76 poin. Barcelona hanya unggul dalam selisih gol dan head-to-head.
Di posisi ketiga, Real Madrid turut memberikan tekanan. Tim asuhan Zinedine Zidane itu cuma terpaut satu poin dari Barcelona dan Atletico.
Hal itu membuat Capello turut angkat bicara. Menurut dia, salah satu faktor penurunan performa Barcelona adalah tidak adanya sosok pemimpin di dalam skuat, seperti layaknya Puyol.
Sebelum dipakai Andres Iniesta, ban kapten Barcelona dikenakan oleh Puyol. Pria yang kini berusia 38 tahun itu menjabat kapten Barcelona sejak akhir musim 2003-2004 hingga 2014.
Namun, bagi Capello, setelah Puyol pensiun, Barcelona tak lagi memiliki sosok kapten yang benar-benar mampu memimpin tim.
"Saya pikir mereka butuh seorang kapten seperti Puyol. Ada suatu momen saat pelatih ingin menerapkan sesuatu, tetapi tak bisa terealisasi karena tidak ada sosok pemimpin di ruang ganti," kata Capello.
Kemudian, Capello pun membandingkan situasi negatif Barcelona dengan periode buruk Juventus pada awal musim 2015-2016.
"Contohnya, kala Juventus terpuruk pada awal musim ini, Gianluigi Buffon dan Giorgio Chiellini membantu tim membalikkan keadaan," tutur eks pelatih Real Madrid tersebut.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | FourFourTwo |
Komentar