Pebalap Mercedes asal Inggris, Lewis Hamilton, percaya bahwa dia bisa bangkit setelah meraih hasil kurang memuaskan pada GP China yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu (18/4/2016).
"Awan gelap di masa lalu sudah berlalu. Sekarang saatnya untuk bangkit setelah setelah merasakan banyak emosi saat memulai balapan dengan cara yang salah," kata Hamilton.
Pada GP China, pemilik tiga gelar juara dunia itu turun lima posisi start setelah Mercedes memutuskan untuk mengganti gearbox mobil.
Mobil Hamilton mengalami kerusakan gearbox akibat bertabrakan dengan mobil Valtteri Bottas (Finlandia/Williams) pada lap pertama balapan GP Bahrain.
Mercedes memutuskan untuk mengganti gearbox tersebut pada GP China mengingat besarnya peluang untuk melakukan overtaking (menyalip) di Sirkuit Internasional Shanghai, dibanding pada event berikutnya di Rusia, China, dan Monako.
Hamilton pun finis pada urutan ketujuh pada GP China. Dia tertinggal 26 poin dari rekan satu timnya, Nico Rosberg. Rosberg menjadi pemuncak klasemen sementara pebalap Formua 1 dengan raihan 75 poin.
"Ini adalah bagian dari perjalanan saya dalam balapan. Saya tidak merasakannya sendiri, tetapi semua tim mulai dari mekanik hingga engineers," tutur Hamilton.
Kondisi tersebut membuat Juara Dunia 2008, 2014, dan 2015 secara mental semakin kuat.
"Saya mengawali balapan musim dengan baik dan masih bisa menyalip pebalap lain. Ada banyak hal positif yang saya dapatkan sepanjang balapan," ucap Hamilton.
"Pada akhirnya saya tidak bisa menunjukkan kemampuan saya yang sebenarnya karena memiliki mobil yang rusak. Padahal, saat balapan GP Bahrain saya bisa meraih hasil bagus (finis posisi ketiga), meskipun dengan kondisi mobil yang tidak maksimal," kata Hamilton.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash |
Komentar