Julukan Tinkerman mungkin bukan milik Claudio Ranieri lagi, melainkan Louis van Gaal dan Juergen Klopp. Tengok saja kebiasaan dua nama terakhir melakukan bongkar pasang skuad.
Bersama Manchester United, Van Gaal telah menurunkan 33 pemain pada Premier League 2015-2016. Di antara seluruh kontestan kasta teratas Inggris, catatan ini merupakan yang tertinggi kedua.
Jumlah itu mencakup beberapa pemain produk akademi seperti James Weir, Timothy Fosu-Mensah, dan Marcus Rashford. Nama terakhir sudah menjadi langganan tim inti.
Adapun Juergen Klopp sudah memberikan jatah untuk 31 pemain Liverpool. Berbekal catatan ini, Liverpool era Klopp cuma kalah dari Manchester United.
Pemain ke-31 adalah Danny Ward, yang mengawal gawang saat Liverpool melawan Bournemouth di Stadion Dean Court, Minggu (17/4/2016). Pada laga ini, Klopp mengganti sepuluh pemain di susunan tim inti.
How did you rate @dan_ward52's performance on his full @premierleague debut this afternoon? pic.twitter.com/coa6hDDblp
— Liverpool FC (@LFC) April 17, 2016
Perlu diingat, Klopp baru mengasuh The Reds sejak Oktober 2015. Apabila ditambah era Brendan Rodgers, Liverpool sudah menurunkan 37 pemain atau menjadi yang terbanyak dibandingkan klub kasta teratas Inggris.
Kebiasaan Van Gaal dan Klopp merepresentasikan kata "tinkerman" dalam kamus Inggris versi Collins.
“A manager or coach who continually experiments by changing the personnel or formation of a team from game to game,” tulis kamus tersebut terkait kata “tinkerman”.
Baca Juga: Masih Pantaskah Ranieri Dijuluki Tinkerman?
Awalnya, kata tersebut merujuk kepada Ranieri, yang gemar merotasi skuad Chelsea pada 2002-2003.
Editor | : | |
Sumber | : | Transfermarkt, Opta |
Komentar