KUALA LUMPUR, JUARA.net – Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Shaikh Salman Bin Ebrahim Al Khalifa dan seluruh keluarga sepak bola Asia berduka. Asia telah kehilangan salah satu tokoh penting di olahraga ini.
AFC pun menyatakan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya mantan sekretaris jenderal (sekjen) organisasi ini, Datuk Seri Paul Mony Samuel. Paul Mony wafat pada Sabtu (16/4/2016).
Paul Mony meninggal setelah lama sakit di Rumah Sakit Spesialis Damansara KPJ di Malaysia pada usia 71 tahun. Dia dikenal sebagai ikon sepak bola Asia, terutama di struktur kepengurusan AFC.
AFC akan menghormati memori Paul Mony dengan mengheningkan cipta sebelum kick-off lanjutan laga Liga Champions Asia pada 19 dan 20 April 2016.
”Meninggalnya Datuk Paul Mony adalah besar kehilangan bagi saya pribadi dan seluruh keluarga sepak bola Asia,” kata Shaikh Salman.
”Datuk Paul Mony akan dikenang sebagai seorang teman, seorang pemain bersemangat, serta pelatih yang menginspirasi. Selain itu, beliau adalah administrator sepak bola yang berdedikasi. Tetapi yang terpenting, beliau memberikan banyak hidupnya untuk melayani permainan kami yang indah ini.”
Baca juga:
- Janji Dejan Antonic Soal Tanggapan Kinerja Wasit Indonesia
- Soal ’Kick-Off’ ISC, Kemenpora Jamin 29 April 2016
- Eks Gelandang Atletico Madrid Direkomendasikan untuk Diikat Persela
Paul Mony lahir pada 8 Agustus 1945 dan memulai kariernya sebagai guru. Tetapi, dia juga bermain sepak bola untuk klub liga utama di negara bagian utara Malaysia, Kedah, pada 1960.
Dia kemudian melatih tim untuk Liga Utama Malaysia pada 1970-an, sebelum diangkat sebagai deputi sekjen Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) di awal 80-an.
Pada 1984, dia jadi sekretaris eksekutif FAM, sebelum menjadi sekjen dari 1985 sampai 2000. Paul Mony kemudian ditunjuk FIFA di Kuala Lumpur sebagai development officer pada 2000.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | THE-AFC.COM |
Komentar